Denpasar (Metrobali.com)-

PPTI (Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia) Cabang Kota Denpasar terus berupaya melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi penyakit TB (tuberkulosis) di Kota Denpasar. Salah satunya dengan melatih kader penyuluh baru yang akan bertugas memberikan penyuluhan pada masyarakat di banjar-banjar. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, dr. IB Gede Eka Putra saat membuka pelatihan kader Rabu (18/9) di ruang pertemuan PPTI Cabang Kota Denpasar. Pelatihan yang berlangsung sehari diikuti 40 kader baru dari unsur jumantik dihadiri Ketua PPTI Wilayah Bali serta instansi terkait yang menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan PPTI Wilayah Bali.

Lebih lanjut Sri Armini menambahkan pelatihan ini merupakan kegiatan positif demi menyukseskan pembangunan nasional khususnya bidang kesehatan terutama dalam upaya penanggulangan dan pemberantasan TB. Dari tahun 2008 sampai saat ini PPTI Cabang Kota Denpasar telah melatih sebanyak 283 orang kader yang akan membantu memberikan penyuluhan dan sosialisasi pada masayarakat tentang bahaya penyakit TB. Mengingat sampai saat ini penyakit TB masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dimana penyakit ini menduduki peringkat tiga penyebab kematian setelah kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok usia. Sedangkan penyakit yang menelan korban tertinggi diduduki golongan penyakit infeksi.

Adanya ancaman HIV/Aids sangat berpengaruh terhadap meningkatnya penderita TB. Ini menjadi tantangan bagi semua komponen yang bertanggung jawab dibidang kesehatan. Mengingat penyakit TB sangat mudah menular dan pengobatannya yang membutuhkan waktu cukup panjang tentunya perlu ada pengawasan yang serius dari pihak berwenang seperti para kader yang dilatih. Dalam kesempatan tersebut Luh Sri Armini merasa yakin dengan adanya pelatihan semacam ini akan mampu menekan menularnya penyakit TB seiring meningkatnya pemahaman masyarakat akan bahaya TB.

Ketua panitia penyelenggara I Made Wirajaya mengatakan pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khsusnya para kader bidang penanggulangan dan pemberantasan TB. Sehingga kedepannya para kader mampu memberi penyuluhan yang benar pada masyarakat termasuk bidang pendataan pederita maupun pemantauan kasus. “Kami berharap dengan meningkatkan jumlah kader yang dilatih dapat menekan kasus TB di Kota Denpasar,” ujar Wirajaya. Lebih lanjut Wirajaya menambahkan jumlah temuan kasus TB di Kota Denpasar dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Ini menandakan kesadaran masyarakat meningkat mengenai bahaya TB. Sampai bulan Juni 2013 temuan kasus TB BTA meningkat yaitu 296 kasus, dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2012 hanya 212 kasus. GST-MB