Denpasar (Metrobali.com)-
Musim penghujan identik dengan bencana. Mengantisipasi hal itu, Pemerintah Provinsi Bali menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar untuk operasional kebencanaan pada tahun 2013 ini. Alokasi dana itu, sambung Indra, meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp8,2 miliar.
Kepala BPBD Bali Dewa Made Indra menjelaskan, besaran dana tersebut akan digunakan secara maksimal untuk operasional kebencanaan di seluruh Bali. Utamanya, kata dia, dana tersebut digunakan untuk mengurangi resiko bencana yang muncul di Pulau Dewata. “Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mengurangi risiko bencana keperluan tanggap darurat saat bencana alam terjadi,” kata Indra, Kamis (3/1/2013).
Selain dana tersebut, Indra mengaku masih memiliki alokasi dana tak terduga terkait kebencanaan sebesar Rp20 miliar. Jumlah tersebut, selain Bali memang memiliki dana tak terduga untuk antisipasi bencana, juga merupakan akumulasi dari sisa anggaran tahun lalu yang disimpan di Biro Keuangan Pemprov Bali. “Dalam pemetaan kita, ada empat kabupaten di Bali yang rawan bencana, Kabupaten Buleleng, Karangasem, Bangli dan Badung,” papar dia.
Memasuki musim penghujan yang terus mengguyur Bali, Indra mengaku sudah menyiagakan timnya secara penuh. Instruksi siap siaga sudah dikeluarkan sejak memasuki musim penghujan pada awal November 2012 dengan batas waktu tidak ditentukan. “Setiap ada hujan lebat, angin kencang, petugas akan melakukan patroli di peta rawan bencana yang sudah disiapkan,” tegas Indra.BPBD Bali, imbuh Indra, juga secara rutin memberi peringatan kepada mitra kerja seperti komunitas radio, komunitas sosial, pecalang, PMI, Taruna Siaga Bencana untuk ikut memantau kondisi lingkungan sekitarnya. Untuk antisipasi ancaman gelombang tinggi dan angin kencang, kata dia, radio komunikasi tetap terhubung kepada para pengelolah wisata bahari, paraseling, dan berbagai jenis olah raga air lainnya.

“Dalam sehari kami biasanya memberikan peringatan lebih dari lima kali selama ada data terbaru dari BMKG kepada para pengusaha wisata bahari agar selalu waspada bila sedang melakukan aktifitas di laut,” demikian Indra. BOB-MB