Foto: Agung Bagus Pratiksa Linggih, tokoh muda Bali yang juga pemerhati ekonomi dan pariwisata.

Denpasar (Metrobali.com)-

Dampak virus Corona di sektor perekonomian kini terus meluas. Dikhawatirkan beberapa sektor perekonomian nasional bisa lumpuh jika mitigasi risiko dan kebijakan paket stimulus ekonomi yang dikeluarkan pemerintah tidak tepat masyarakat.

Menurut tokoh muda Bali yang juga pemerhati ekonomi dan pariwisata, Agung Bagus Pratiksa Linggih, salah satu sektor yang perlu diperhatikan paling banyak adalah pariwisata.

Sebab sektor ini yang paling rentan dan dampaknya sudah nyata di Bali. Misalnya dengan banyaknya pekerja pariwisata yang dirumahkan.

“Stimulus paket 1 dan 2 kurang tepat sasaran. Penurunan harga tiket dan penggabungan hari libur itu countermeasure non-crisis,” kata Bagus Pratiksa Linggih, Sabtu (14/3/2020).

Karenanya Bagus Pratiksa Linggih meminta pemerintah memikirkan stimulus lainnya. Seperti subsidi pegawai/pekerja sektor pariwisata dalam bentuk santunan, bukan penurunan harga tiket.

“Dengan mengurangi beban pengusaha paling tidak bisa mempertahankan lapangan kerja dan recovery lebih cepat,” kata Bagus Pratiksa Linggih yang merupakan putra dari Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer).

Kedua, perlu dilakukan penjaminan pendapatan sektor informal seperti para driver ojek online (ojol) yang jumlahnya cukup besar. “Sebab mereka banyak bersinggungan dengan orang-orang. Penyebaran bisa cepet disini,” ujar Bagus Pratiksa Linggih.

Ketiga, pemerintah perlu melakukan penjaminan pendapatan untuk pegawai di seluruh sektor yang terpapar gejala virus Corona. “Sehingga mereka tidak memaksakan berkerja dan rentan ada korban baru,” imbuh Bagus Pratiksa Linggih.

Keempat, kata Ketua Bidang 3 HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda) Bali bidang Perdagangan Perindustrian dan BUMN ini, perlu didorong Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dengan bunga kecil untuk pengadaan test kit dan penyediaan kebutuhan dasar.

“Kelima, perlu Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN di sektor kesehatan guna menggenjot produksi alat sanitasi,” imbuh Owner Isola Wine ini.

Keenam, sambung lulusan University of Manchester di, ini Inggris ini, pemerintah perlu memaksimalkan dana BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan salah satu BUMN yakni SMI (Sarana Multi Infrastruktur) untuk membangun infrastruktur darurat.

“Pengusaha sektor pariwisata banyak gulung tikar tanpa bantuan riil pemerintah. Jangan pula sampai kita jadi seperti Itali dan Iran,” kata Bagus Pratiksa Linggih mengingatkan.

Ia pun mendesak pemerintah sigap dan cepat tanggap atas berbagai dampak dari virus Corona ini. Jangan seolah-olah meremehkan bahaya soal virus ini pada berbagai sendi kehidupan.

“Eropa shutdown karena meremehkan virus Corona. Vietnam jaya karena cepat tanggap,” tutup Bagus Pratiksa Linggih. (dan)