tanaman palawija

Denpasar (Metrobali.com)-

Subsektor tanaman pangan yang terdiri dari padi dan palawija mendongkrak nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Bali dari 92,05 persen pada Juni 2014 menjadi 93,40 persen pada Juli 2014.

“Peningkatan NTP tersebut berkat kenaikan indeks yang diterima petani (It) sebesar 1,96 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani (lb) sebesar 0,49 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Selasa (5/8) .

Menurut dia, kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya indeks pada kelompok padi-padian sebesar 2,29 persen. Kondisi itu berkat naiknya harga gabah di tingkat petani sebagai dampak turunnya suplai gabah pasca-berakhirnya musim panen raya.

Ssdangkan kelompok palawija mengalami kenaikan indeks sebesar 0,11 persen antara lain disebabkan oleh naiknya harga ketela pohon sebesar 2,79 persen, ubi jalar 1,89 persen dan kacang tanah 1,11 persen.

Panasunan Siregar menambahkan bahwa indeks yang dibayar petani didorong membaiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,54 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 024 persen.

Hasil Sensus Pertanian 2013 menunjukkan petani yang mengelola tanaman padi di Bali mencapai 147.887 rumah tangga (RT) atau 67,65 persen dari total rumah tangga tani yang ada di daerah ini sebanyak 218.591 rumah tangga.

Sisanya rumah tangga yang mengelola tanaman palawija sebanyak 101.289 rumah tangga serta 30.585 rumah tangga mengelola komoditas ganda yakni padi dan palawija.

Dari 147.887 rumah tangga tanaman padi sebanyak 146.610 rumah tangga atau 99,14 persen mengelola tanaman padi sawah, sementara yang mengelola tanaman padi ladang hanya 1.324 rumah tangga atau 0,90 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, subsektor tanaman pangan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima komponen itu dua di antaranya mengalami kenaikan dan tiga terjadi penurunan.

Kedua komponen yang mengalami kenaikan selain sub sektor tanaman pangan juga sub sektor tanaman perkebunan rakyat.

Sementara tiga komponen lainnya yang mengalami penurunan adalah sub sektor hortikultura, subsektor peternakan dan subsektor perikanan. AN-MB