Foto: Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA., (kanan) bersama Ketua Ikatan Alumni Dwijendra University (Ika Undwi)) periode 2019-2024, I Ketut Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung (tengah) dalam Talkshow Malam Keakraban Fakultas Hukum Dwijendra University Jumat (22/11/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Menjadi sarjana hukum saja saat ini tidak cukup jika tidak berbekal berbagai skill lain untuk menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0. Misalanya skill public speaking dan  jiwa entrepreneurship (kewirausahaan) menjadi hal hal wajib ada dalam diri seorang sarjana hukum.

Dua skill ini pun harus terus diasah dan dipacu sejak duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa namun tentunya juga lewat cara-cara dan kegiatan yang menyenangkan sehingga mahasiswa jadi semakin bergairah.

Hal ini pulalah yang dilakukan Fakultas Hukum Dwijendra University lewat acara Talkshow Malam Keakraban bertema “Meningkatkan Kemampuan Public Speaking dan Enterpreneurship Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0.”

Acara digelar dengan suasana santai, penuh keakraban dan kekeluargaan di halaman lapangan Dwijendra University, Jumat (22/11/2019) sore hingga malam.

Hadir sebagai pembicara yang membakar semangat mahasiswa yakni Ketua Ikatan Alumni Dwijendra University (Ika Undwi)) periode 2019-2024, I Ketut Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung. Pembicara lainnya yakni Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA.

Makin malam acara makin meriah dengan ditampilkannya berbagai  hiburan dan atraksi dari mahasiswa. Seperti Joged Bumbung, musik akustik dari tiap angkatan mahasiswa FH Dwijendra University dan pembacaan puisi.

Hingga yang tak kalah seru adalah penampilan tarian daerah Sumba yang dibawakan mahasiwa dari berbagai latar belakang etnis yang menunjukkan spirit dan nilai-nilai pluralisme serta toleransi begitu kental di FH Dwijendra University.

Dekan Fakultas Hukum Dwijendra University Dr. I Wayan Arka, S.H.,M.H., mengungkapkan acara Makrab ini sengaja dikemas santai dengan adanya talkshow hingga berbagai hiburan dan atraksi kesenian serta digelar di luar ruangan.

Harapannya bisa meningkatkan rasa kebersamaan mahasiswa dan yang paling penting  juga memberikan bekal berupa skil public speaking dan mengasah jiwa enterpreneurship atau kewirausahaan.

“Kami ingin mahasiswa mandiri. Tidak tergantung berebut CPNS tapi bisa ciptakan lapangan kerja sendiri,” ujar Dr. Arka didampingi Wakil Dekan FH Dwijendra University Dr. I Made Wahyu Chandra Satriana, S.H.,M.H.

Bekal skill public speaking juga dianggap penting diberikan kepada mahasiswa. Sebab skill ini tidak hanya berguna ketika lulusan FH Dwijendra University memilih karir di bidang hukum misalnya menjadi penegak hukum baik advokat, jaksa, polisi, maupun hakim. Namun public speaking penting bidang profesi apapun.

“Mahasiswa kadang di kelas tidak berani berargumen, tidak berani tampil. Padahal bagi orang hukum, skill public speaking sangat penting,” pungkas Dr. Arka.

Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA., menyambut baik dan mengapresiasi acara yang diinisiasi FH Dwijendra University ini. Makrab ini juga jadi wahana mahasiswa maupun dosen sedikit keluar dan “bersantai” dari rutinitas akademik sehingga tercipta keseimbangan antara aktivitas akademik dan non akademik.

“Jadi ada keseimbangan antara pikiran akademik dengan non akademik yang akhirnya bisa wujudkan energi positif,” kata Rektor Dr. Gede Sedana.

Selain itu dengan Makrab diyakini ada harmonisasi pikiran mahasiswa dalam mendukung program pendidikan dan pembangunan level Kabupaten/Kota, Provinsi hingga nasional.

Tema yang diangkat dalam talkshow dengan penekanan pada skill public speaking dan jiwa enterpreneurship juga dianggap sangat tepat dan merupakan salah satu kebutuhan menghadapi ketatnya persaingan di Era Revolusi Industri 4.0.

“Sarjana hukum harus punya teknik komunikasi di depan publik. Mampu menyampaikan pikiran dengan baik, santun, didasarkan fakta, data dan analisis kritis,” ujar Rektor Dr. Gede Sedana.

Mahasiswa pun diminta tidak berkecil hati jika saat lulus nanti bisa berkarir misalnya jadi penegak hukum. Sebab mereka bisa jadi entrepreneur atau wirausaha muda.

Di sisi banyak bidang pekerjaan lain yang membutuhkan skill sarjana hukum. “Tidak khsusus di sektor hukum sebab di sektor manapun memerlukan ilmu Hukum. Misalnya di sektor pertanian pun butuh orang hukum. Lebih bagus lagi jika punya jiwa enterpreneurship yang kuat,” papar Rektor Dr. Gede Sedana.

Ketua Ikatan Alumni Dwijendra University (Ika Undwi)) periode 2019-2024, I Ketut Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung berpesan kepada mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi agar tidak kalah cepat baik dalam hal pekerjaan maupun saat berwirausaha.

“Sekarang ini bukan yang besar mengalahkan yang kecil, bukan yang kuat mengalahkan yang lemah. Tapi yang lambat akan dikalahkan yang cepat,” ungkapnya.

Terkait public speaking, alumni FH Dwijendra University ini menggabungkan jangan bertele-tele menyampaikan pesan. “Jangan ingin terlihat keren dengan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami,” katanya. (wid)