Bangli (Metrobali.com)

 Ketidakadaan uang insentif bagi guru-guru yang bertugas di  daerah terpencil di Bangli  mendapat tanggapan dari beberpa anggota DPRD Bangli   Wakil Ketua DPRD Bangli I Made Sudiasa  mengatakan ,pihaknya bukannya tidak  mau  menganggarkan insentif. Tetapi  tak dianggarkannya insentif itu  karena di Bangli tidak ada daerah yang masuk kategori  daerah terpencil. “ Bila kita anggarkan nanti bias jadi temuan BPK dan konsekwensinya  dana tersebut harus dikembalikan “ kata politisi dari Demokrat ini, Kamis (21/2).

Diungkapkan,  ini bukan  persoalan mau tidak mau menganggarkan, tetapi lebih pada persoalan salah mendefinisikan daerah terpencil. Dia menjelaskan yang dimaksud daerah terpencil adalah daerah yang belum tersentuh sarana transportasi yang memadai . Sementara di Bangli semua daerah sudah lancar transportasinya.” Kalau di Kalimatan  masih ada kategori daerah terpencil , diasana sarana transporatsi tidak ada” jelasnya.

Nah jika indicator sebagai daerah terpencil tidak  masuk dan dipaksakan dianggarkan hal ini akan  berdampak buruk, karena buka tidak mungkin bisa menjadi temuan BPK.Dikatakan sementara ini yang dianggap sebagai daerah terpencil, seperti daerah di balik bukit, seperti dusun Alengkong, Kayu Selem, Peradi, Batu Meyeh, Bukit Sari, Bunut dan dusun Madya serta lain-lain. Tetapi di daerah-daerah tadi seamuanya sudah ada alat transportasinya, baik menyangkut keberadaan jalan dan juga menyangkut  armada.”Saya sudah lama pernah bahas persoalan tersebut, tetapi  setelah mempelajari dengan seksama mana yang dimaksud daerah terpencil, akhirnya keinginan untuk mengalokasikan dana insentif  menjadi gagal” jelas politisi asal Desa Undisan ini.

Sudiasa mengatakan untuk mengatasi persoalan kekurangan guru dan keengganan guru untuk bertugas di daerah-daerah tadi, dia berharap agar Pemkab menempatkan guru dari daerah bersangkutan atau dari dekat sekolah dimaksud. Dia melihat kini justeru guru dari jauh di tempatkan di daerah tadi, sebaliknya guru dari daerah tadi ditempatkan di daerah lain yang nota bena jauh dari rumahnya. Selain  itu tat kala ada perekrutan guru, Pemkab diharapkan menyampaikan dengan jelas di desa mana diperlukan guru (guru tambahan), sehingga yang berminat bisa mempersiapkan diri secara dini. WAN-MB