media sosialJakarta (Metrobali.com) –

Menurut CEO MCM Group yang juga merupakan Chairman Sosial Media Week (SMW) Jakarta, Antonny Liem, karakter pengguna sosial media di Indonesia tidak melulu kepo, tetapi mereka saat ini lebih bijak dengan menggunakan sosmed untuk hal yang positif.

“Dulu awal-awal seperti dapat mainan baru, hanya cuma untuk main-main, setelah 4-5 tahun ini saya pikir sudah banyak sekali pengguna sosial media yang fasih, mereka sudah tahu kekuatan sosial media,” kata dia ditemui usai temu media SMW Jakarta 2016, di Jakarta, Senin (15/2).

“Jadi, bukan cuma sekedar buat kepo, tapi memang ada yang buat galang dana, utuk melakukan kebaikan, untuk mengembangkan komunitas, bahkan ada yang untuk belajar,” sambung dia.

Tidak hanya pengguna individu, Antonny melihat sosial media kini juga digunakan untuk membuat opini dan branding oleh perusahaan.

“Sosial media untuk bisnis jelas sangat besar, apalagi sekarang kalau kita bicara sosial media untuk brand-brand besar mereka sudah paham salah satu cara untuk menjangkau customer mereka adalah melalui sosial media,” ujar dia.

Meski banyak hal positif yang dilakukan melalui sosial media, hal negatif masih ditemui.

“Masih ada sekian persen Troll, orang yang ngomong negatif. Tidak mungkin 100 persen bagus semua. Bahkan, sebenarnya di luar negeri banyak yang nge-tweet lebih parah dari kita,” kata Antonny.

Saat ditanya perbedaan karakter pengguna sosial media di Indonesia dibanding pengguna di luar negeri, Antonny menjawab “Karakternya sama saja, bedanya mungkin kita lebih banyak yang muda karena di Indonesia populasi demografi-nya besar.” Jumlah pengguna sosial media di Indonesia sendiri menurut Antonny berada di posisi keempat setelah Amerika, India dan Tiongkok. Sementara untuk di Asia, Indonesia berada di peringkat pertama.

“Sosial media sudah pasti Indonesia menjadi kota atau negara dengan populasi paling besar di dunia setelah Amerika, India, China,” ujar Antonny.

“Dulu Facebook pertama diluncurkan kita nomor 2, sekarang nomor 4. Untuk Twitter Jakarta jadi nomor 1 di dunia,” tambah dia. www.antaranews.com