Singaraja (Metrobali.com)-

Bupati Buleleng Bali Putu Agus suradnyana sudah mulai di
goyang. Puluhan warga Buleleng yang tergabung dalam Banzer Buleleng
Kamis (4/4) pagi tadi menggelar aksi demo di depan kantor bupati
memertanyakan Ketidakhadiran nya di Musrenbang Provinsi Bali beberapa
waktu lalu.

Koordinator aksi, Gede Swadarma yasa saat Pemilukada Buleleng
mendukung Putu Agus Suradnyana mengatakan, kedatangan diri nya bersama
puluhan anggota Banzer Buleleng ke kantor bupati ingin mendapat
penjelasan langsung dari Putu Agus Suradnyana terkait mangkir nya dari
Musrembang Provinsi Bali. Sebab, menurut nya, saat ini masyarakat
Buleleng masih sangat memerlukan aliran dana provinsi. Sehingga
kehadiran bupati sebagai kepanjangan tangan masyarakat Buleleng
menjadi bahan pertimbangan gubernur terkait pembangunan dan
kesejahteraan Buleleng. “Saya hanya ingin mendapat jawaban langsung
dari bupati, mengapa tidak hadir. Sebab, pak gubernur mengharap
masukan dari bupati tentang situasi Buleleng. Dengan demikian, bantuan
kesejahteraan masyarakat bisa cepat dirasakan. Kalau seperti ini,
masyarakat  bingung,” ujar nya
Kehadiran puluhan puluhan anggota Banzer Buleleng menyita perhatian
pengendara di sekitar patung Catus pata di depan kantor Bupati
Buleleng. Bahkan ada yang memberikan apresiasi terhadap aksi
kemasyarakatan tersebut.
Seperti yang di sampaikan Made Darmawan asal Liligundi Sukasada
Buleleng, kalau tidak ada yang mempertanyakan tentang mangkir nya
bupati, mungkin di anggap wajar dan hal biasa bupati tidak hadir dalam
acara penting di provinsi terkait dengan kesejahteraan masyarakat.
Made Darmawan mencontohkan tujuh kepala desa di Kecamatan Seririt yang
tidak hadir dalam musrembang kecamatan beberapa bulan lalu. Bupati
langsung “kebakaran Jenggot”, bupati langsung memanggil tujuh kepala
desa dan langsung di beri peringatana. Belum sebulan bupati memarahi
kepala desa, kenapa dia (Bupati) sendiri yang mangkir dari musrembang.
“saya setuju dengan aksi ini, sebab, masyarakat tahu kalau Musrembang
itu sangat penting. Waktu itu aja, pak bupati marah karena tujuh
kepala desa tidak hadir dalam musrembang kecamatan. Padahal ketidak
hadiran mereka ikut program kabupaten. Saat ini, ko pak bupati nya
yang tidak hadir. Kata nya penting,” ujar  Darmawan
Seperti di beritakan si semua media lokal Bali, Bupati Putu Agus
Suradnyana marah-marah dan memanggil tujuh kepala desa di kecamatan
Seririt Buleleng Bali karena tidak hadir dalam Musrembang kecamatan.
Bahkan kepala desa itu di beri peringatan keras oleh bupati.
Kedatangan anggota Banzer Buleleng diterima oleh Sekda Buleleng Ir
Dewa Puspaka, Kepala Bapedda Gede Suyasa dan Kepala Kesbanglinmaspol
Gede Gunawan AP. Sebab, bupati dan wakil bupati sedang berada di luar
daerah. Sekda Dewa Ketut Puspaka dihadapan demonstran menjelaskan,
jika saat acara pembukaan musrenbang di provinsi disaat yang bersamaan
pula Bupati Agus Suradnyana mengikuti penganyar di Pura Batur
sementara Wakil Bupati Buleleng sedang mengikuti Diklat Lemhanas di
Kemendagri. “Bupati saat itu ikut penganyar di pura Batur, sedangkan
wakil bupati ikut diklat di kemendagri.’’ Ujar Puspaka.
Lebih lanjut Puspaka mengatakan, Bupati hadir di penganyar di Pura
Batur untuk mendoakan Buleleng agar damai serta Pilgub Bali berjalan
damai dan kondusif. Saat itu juga Bupati Agus Suradnyana memiliki
tanggungjawab konstitusi yaitu penyampaian LKPJ Tahun 2012 yang
disampaikan di DPRD Buleleng Selasa 2/4. “Karena agenda sudah
terjadwalkan, maka Bupati menugaskan Kepala Bappeda untuk hadir
mewakili dalam pembukaan Musrenbang Provinsi dan berharap agar situasi
seperti ini tidak dipolitisir dan masuk keranah politik.” Harap
Puspaka. EMHA-MB