Brussel, (Metrobali.com) –

Ketua Parlemen Eropa Martin Schulz Selasa menganjurkan kehati-hatian atas kemelut di Ukraina, dengan mengatakan bahwa untuk saat ini, ia menentang hukuman baru terhadap Rusia.

Dengan menyebutkan kepentingan bersama Eropa Bersatu dan Rusia, ia mengatakan bahwa nama baik kelompok itu tergantung pada pengambilan keputusan tepat.

“Eropa Bersatu sudah mengambil langkah dan untuk saat ini, tidak perlu membuat hukuman baru,” katanya.

“Ada kepentingan bersama. Apa kepentingan Rusia? Menjual minyak. Apa kepentingan Eropa Bersatu? Mendapatkan minyak dengan harga wajar,” kata ketua kelahiran Jerman itu, yang menjadi calon presiden Komisi Eropa berikutnya.

Rusia, katanya melanjutkan, ingin mendapatkan uang dengan menjual minyak, karena mereka memerlukan uang itu untuk modal di negaranya dan untuk itu, mereka memerlukan modal dari Eropa, sehingga ada kepentingan bersama.

Saat berbicara tentang ketegangan di negara itu pada pekan ini, dengan pengunjuk rasa pendukung Rusia mengambil alih bangunan di Ukraina timur, ia menyatakan diperlukan kewaspadaan.

Tapi, sementara menyatakan mengharapkan pemahaman lebih baik Brussels dengan Moskow, ia juga memperingatkan Rusia terhadap kemungkinan kesalahan berpikir bahwa pembagian Ukraina adalah keharusan.

“Adalah penting melihat dengan cermat yang terjadi,” katanya, “Apakah itu gerakan besar di Ukraina timur atau itu hanya pemberontakan terbatas? Sekarang, itu belum jelas.” Dalam melihat ke masa depan, ia mengatakan bahwa sesudah berbulan-bulan ketegangan, sekarang penting menenangkan Ukraina, membantu pemerintahnya, sehingga mereka dapat melakukan pemilihan umum bebas dan adil pada 25 Mei dan bisa menjaga negaranya.

“Tapi, itu memerlukan uang. Kita tidak bisa hanya mengambil tindakan terhadap Rusia. Kami juga perlu menaam modal di Ukraina,” katanya.

Eropa Bersatu dan Amerika Serikat memberlakukan hukuman terhadap Rusia, tapi pada akhir pekan lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Eropa siap melangkah lebih jauh “jika keutuhan wilayah Ukraina terus dilanggar”.

Kantor Pos Ukraina melaporkan mengalami kesulitan dalam pengiriman surat di Krim, kata pernyataan Lembaga Peraturan Luksemburg pada Selasa.

Kantor pos negara Ukraina, Ukrposhta, meminta Uni Pos Universal (UPU) memberitahu pelaku pos negara anggota UPU menangguhkan pengiriman surat ke Ukraina, yang dialamatkan ke Krim.

(Ant) –