pertamina-lubricant-680x400
Denpasar, (Metrobali.com) –
Pertamina Lubricants terus melakukan pengembangan pasar untuk membuka pasar baru. Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Adrian Nusa menjelaskan, ekspansi ke luar negeri lantaran penjualan di salam negeri sudah mengalami stagnasi. Sementara perusahaan terus dituntut untuk tumbuh.
“Penjualan di salam negeri sudah stagnasi. Itu sebabnya kita memilih ekspansi ke luar negeri,” kata Adrian Nusa di sela ghatering dengan jaringan bengkel Olimart di seluruh Indonesia di Sanur, Denpasar, Selasa 9 Mei 2017.
Ia menjelaskan, Market share Olimart saat ini berada di angka 50 persen untuk sektor besarbindustri. Di sektor ritel Adrian mengakui Olimart mengalami penurunan. “Sekarang si otomotif 45 persen. Makin ditekan terus. Kalau di ritel pesaing lebih mudah masuk. Pesaing kita besar-besar dari luar negeri,” papar dia.
Kendati begitu, Adrian menyebut perusahaannya masih merupakan penyuplai terbesar untuk sektor otomotif. Ia pun mengajak bengkel Olimart di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membesarkan produk dalam negeri tersebut.
Pada saat sama, Adrian menjelaskan jika produknya saat ini sudah go internasional. Ia mengaku telah memiliki cabang di 20 negara. “Kita punya anak perusahaan pabrik pelumas di Thailand. Seluruh perusahaan akan disuplai dari Bangkok. Tahun ini kita target tiga sampai empat negara lagi yang akan kita sasar,” ujarnya.
Rencananya, PT Pertamina Lubricants akan membeli perusahaan lain di beberapa negara dalam kerangka mengembangkan jaringan dan membuka pasar batu. Ada beberapa negara dan perusahaan yang telah dibidik dan dianggap prospektif untuk ekspansi perusahaan. “Rencananya kita akan membeli perusahaan yang lain mungkin di Tiongkok. Kita sudah punya bisnis di Afrika Selatan, Nigeria dan sebentar lagi Mesir,” ucap Adrian.
Dari sisi pertumbuhan, PT Pertamina Lubricants terus mengalami peningkatan. Tahun ini pertumbuhan ditarget 10 persen. Ia optimistis dengan rencana pasar yang dilakukan perusahaannya target itu kan tercapai. “Untuk ekspansi bisnis ke luar negeri secara finansial kita tidak ada masalah. Selama ini perusahaan terus untung. tahun ini target pertumbuhan kita 10 persen. Nah, soal berapa besaran yang kita siapkan iu masuk kita kalkulasi,” demikian Adrian Nusa. JAK-MB