Bupati Badung A.A Gde Agung didampingi Sekda Kompyang R. Swandika dan Kadis Bina Marga Surya Suamba disaat sosialisasi rencana pembangunan senderan kolam Taman Ayun di Ruang Kriya Gosana pusat pemerintahan Kabupaten Bandung

Mangupura (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung nampaknya tidak pernah berhenti untuk melakukan penataan infrastruktur, setelah melakukan penataan di Kawasan Kuta, Legian dan Seminyak dalam tahun 2013 dengan nilai lebih dari 300 Milyar, selanjutnya dalam tahun 2014 ini juga  akan melakukan  penataan Taman Median di simpang UNUD, bahkan kini pemkab Badung kembali akan melakukan penataan Kolam Kawasan Taman Ayun yang telah menjadi Warisan Budaya Dunia.

Tindak lanjut untuk melakukan penataan terhadap kolam di Taman Ayun ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Badung untuk senantiasa menjaga kelestarian subak yang menjadi warisan budaya dunia. ‘”keberadaan Kolam di Taman Ayun  yang mengaliri lebih dari 100 hektar tanah pertanaian di tiga subak  yang meliputi subak Batan Badung, subak Batan Asem dan Subak Beringkit ini dilakukan mengingat tepi kolam taman Ayun telah mengalami erosi bahkan sampai menyebabkan robohnya sejumlah pohon langka dan mengakibatkan terjadinya pendangkalan kolam, kondisi ini bila dibiarkan akan mengurangi debit air yang akan mengairi ketiga subak tersebut “.

Demikian antara lain terungkap saat sosialisasi rencana pembangunan senderan kolam Taman Ayun di Ruang Kriya Gosana pusat pemerintahan Kabupaten Bandung senin (27/1). Sosialisasi yang dipandu oleh Kadis Bina Marga dan pengairan Kabupaten Badung Ir. Ida Bagus Surya Suamba, MT dihadiri langsung oleh Bupati Badung A.A Gde Agung, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, instansi terkait lingkup Pemkab Badung, ketua Forum pekaseh, para Pekaseh  ditiga wilayah yang sumber airnya dari kolam taman Ayun diantaranya Subak Batan Badung, subak batan Asem dan Beringkit, Bendesa adat Gulingan , Bendesa Adat Mengwi , pengempon dan pengemong Kawasan Pura Taman Ayun Anak Agung Gde Alit, Majelis Alit dan Madia serta dari Balai Pelestarian Cagar Budaya dan balai pelestarian Warisan budaya.

Bupati Badung Gde Agung menegaskan bahwa sosialisasi terkait rencana pembangunan senderan kolam ini sangat pundamental, apa yang dilakukan ini tidak hanya dilandasi oleh pemikiran bahwa keberadaan Kawasan Taman Ayun sebagai warisan budaya dunia semata namun  lebih pada upaya nyata dalam upaya pemenuhan akan kebutuhan air oleh subak, mengingat saat ini cukup banyak rintangan dalam memenuhi ketersediaan air, kita berusaha semaksimal mungkin untuk  mengurangi pendanggkalan akibat sedimentasi sepanjang saluran irigasi yang akan mengaliri tiga subak di mengwi ini dengan mengairi 100 hektar sawah lebih.

Oleh karenanya penataan senderan Kolam Taman Ayun yang mengairi sawah ditiga subak ini amat penting dan strategis. dikatakannya bahwa  berkenaan dengan rencana  pembangunan senderan Kolam di Kawasan Pura taman Ayun ini  Gde Agung menekankan agar selama masa konstruksi tidak mengganggu masa tanam petani di Tiga wilayah Subak yang sumber airnya berasal dari Kolam taman Ayun, tidak menggagu  pengunjung obyek wisata Taman Ayun dan masyarakat sekitar melalui clean construktion.” tandas Gde Agung

Sementara itu Kadis Binamarga dan Pengairan Kabupaten Badung mengungkapkan bahwa dalam rangka penataan senderen kolam taman Ayun akan dilengkapi dengan pipa permanen yang berpungsi untuk mengalirkan air ke pintu Intake guna dapat memenuhi kebutuhan pengairan untuk ketiga subak sehingga selama masa konstruksi tidak akan menggagu masa tanam, pihak Bina Marga juga telah merancang detail enginerring design (DED) dengan sistem kerja kontruksi yang ramah lingkungan dan bersih (clean and Grean Contruktion). Dalam DED tersebut Surya suamba menjelaskan bahwa pemasangan pipa tersebut nanti sekaligus berfungsi  sekaligus  sebagai pemeliharaan yang bersifat permanen terhadap operasioanl dan pemeliharaan kolam Taman Ayun  mengingat potensi sedimentasi sangat tinggi.

 Lebih Lanjut Surya suamba juga mengatakan bahwa  masa pengerjaan konstruksi membutuhkan waktu sekitar 8 bulan dengan pagu anggaran sebesar 6,8 Milyar rupiah. Selanjutnya Menyadari bahwa Kawasan taman Ayun merupakan warisan budaya dunia maka pengerjaan senderan ini akan dilakukan dengan mengikuti kaedah-kaedah konservasi dengan mengikuti ketentuan Undang undang nomer 11 tahun tahun 2010 tentang cagar budaya dengan pemilihan material serta pola pengerjaan yang ramah laingkungan sehingga nampak natural ” pungkasnya.

            Sementara itu Bendesa Adat Mengwi dan Bendesa Adat Gulingan sangat menyambut baik rencana pembangunan senderan kolam di Taman Ayun ini, dan berjanji akan segera melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada para petani dan masyarakat sekitar. TAR-MB