Keterangan foto: Bupati Klungkung saat memberi materi dalam sebuah acara Seminar  Inklusi Film Disabilitas Dan Exspo Produk Tenaga Kerja Disabilitas yang diselenggarakan oleh Kementrian Ketenaga Kerjaan RI/MB

Klungkung, (Metrobali.com) –

Sebuah pesan yang disampaikan oleh Bupati Klungkung saat memberi materi dalam sebuah acara Seminar  Inklusi Film Disabilitas Dan Exspo Produk Tenaga Kerja Disabilitas yang diselenggarakan oleh Kementrian Ketenaga Kerjaan RI bertempat di ruang Tri Dharma Kementrian Ketenagakerjaan RI Jl.Jend Gatot Sobroto Kav 51 Jakarta Selatan 30 oktober 2018.

Dalam kesempatan itu I Nyoman Suwirta yang merupakan satu satunya bupati yang hadir dan sekaligus sebagai narasumber dalam acara tersebut, memaparkan materi terkait dengan “Kepedulian Kabupaten Klungkung terhadap penyandang disabilitas dalam dunia kerja. Di awal pemaparan dirinya menayampaikan sudah bergelut dengan kehidupan disabilitas sejak tahun 1994. “Saya telah banyak memperkerjakan karyawan dengan disabilitas, sejak masih menjadi manager koperasi. Kemudian setelah  saya menjabat sebagai kepala daerah pada 2014, saya menduplikasi kebijakan di koperasi ke tingkat kabupaten. Penyandang disabilitas tetap memiliki potensi untuk hidup sejahtera. Jika pemerintah bisa mendorong semua sektor untuk memperkerjakan penyandang disabilitas, maka saya yakin tingkat kemiskinan pun dapat menurun”, ungkap Bupati Suwirta.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mengamanatkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan 1% penyandang difabel dari total pekerjanya, sedangkan perusahaan BUMN/BUMD sebanyak 2%. Hal tersebut senada dengan sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003.  “Setiap bulan kami rutin melakukan program pelatihan seperti kerajinan tangan, tekstil komputer, multimedia dan sebagainya. Kami melakukan pemetaan terhadap penyandang disabilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Pada tahun 2018, dari 1.640 penyandang disabilitas kami seleksi yang masih pada usia produktif, lalu kami beri pelatihan dan 19 diantaranya telah bekerja di lingkungan pemerintah dan sisanya kami dorong bekerja di sektor swasta”, ujar Bupati Suwirta.

Perusahaan harus memberikan ruang kepada penyandang disabilitas untuk bekerja secara formal serta memiliki ikatan kerja yang jelas dengan perusahaan. “Sudah saatnya semua pihak baik pemerintah maupun swasta memperkuat komitmen dan keberpihakan kepada penyandang disabilitas. Demi terwujudnya masyarakat inklusif tanpa melihat latar belakang apa pun, menyandang disabilitas atau tidak, mereka harus memiliki kesempatan dan ruang yang sama untuk bisa bekerja, berkarya, dan berkontribusi untuk negeri”, papar Bupati Suwirta.

Untuk mewujud kesetaraan tersebut diperlukan pelatihan untuk mendukung kemampuan penyandang disabilitas. “Pemerintah Klungkung telah rutin melakukan pelatihan dengan tujuan penyandang disabilitas memiliki daya saing, keunggulan, kompetensi yang bersifat soft skill dan hard skill agar dapat berkompetisi di dunia kerja . kedepannya akan membuat program khusus disabilitas yaitu rumah disabilitas. “Rumah disabilitas adalah panti sosial. Kami memberikan pelatihan softskill dan hardskill dalam industri kreatif kepada disabilitas kemudian produk hasil tersebut dijual. Semua pekerja di rumah disabilitas tersebut merupakan penyandang disabilitas mulai dari tukang kebun, cleaning service, satpam dan lain sebagainya”, ujar Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta berpesan agar tetap tabah dan optimis. “Saya harap untuk tetap tabah dan optimis. Semua pasti ada hikmahnya.” Ujarnya. “Disabilitas bukan beban, dan jangan jadikan mereka beban” penyandang disabilitas tetap memiliki potensi untuk berkembang pesat diberbagai bidang tambah Bupati Suwirta.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Tenaga Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri mengapresiasi program yang telah dilakukan oleh Bupati Suwirta. “Saya sangat mendukung langkah yang telah dilakukan oleh Bupati Suwirta, saya berharap kepala daerah lainnya bisa terinspirasi dan menduplikasi apa yang telah dilakukan oleh Bupati Suwirta terutama dalam pemberdayaan penyandang disabilitas” ujar Hanif Dhakiri.

Turut hadir dalam seminar tersebut yakni Dirjen Binapenta dan PKK Maruli A. Hasoloan, Dirjen Binwasnaker Sugeng Priyanto, Kepala Barenbang Khairul Anwar, Dirjen PHI Jamsos Haiyani Rumondang, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Bappenas, dan 200 tenaga kerja disabilitas produktif.

Editor: Hana Sutiawati