Keterangan foto: Bersama segenap jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Klungkung, Bupati Suwirta menjelajah setiap sudut kedua desa ini, Sabtu (20/10/2018)/MB

Klungkung, (Metrobali.com) –

Setelah sempat rehat selama beberapa bulan, program bedah desa Pemkab Klungkung ditahun 2018 kembali berlanjut. Program gagasan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta itu kini menyasar dua desa di Kecamatan Banjarangkan, yakni Desa Tusan dan Desa Banjarangkan. Bersama segenap jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Klungkung, Bupati Suwirta menjelajah setiap sudut kedua desa ini, Sabtu (20/10/2018).

Berbagai masalah dan potensi desa digali dan diverifikasi. Mulai bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan, kebersihan lingkungan, infrastruktur dan lainnya. Langkah ini juga sebagai upaya dalam mencocokkan data dengan kondisi riil dilapangan.

Masalah yang ditemukan Bupati Suwirta dikedua desa ini hampir sama. Kedua desa masih menyimpan sejumlah warga kurang mampu/penduduk miskin, pemohon bedah rumah atau rehab rumah, infrastruktur, sanitasi lingkungan dan pendidikan. Menurut Bupati, menuntaskan kemiskinan itu tidak susah dan bisa dituntaskan lebih cepat. Dengan konsep Diskresi, nantinya diharapkan dalam pemberian bantuan agar tidak terlalu kaku dengan aturan-aturan yang berlaku dan selama juga tidak menyalahi ketentuan yang berlaku.

Bupati berharap kepada para Kepala Desa (Perbekel) agar segera menyetorkan semua data kemiskinan, rehab rumah atau bedah rumah paling lambat bulan Pebruari 2019. Sehingga ditahun berikutnya, akan diketahui berapa dana yang dibutuhkan untuk menustaskan kemiskinan atau warga miskin yang bisa diberdayakan. Semua data tersebut akan dimasukkan kedalam satu aplikasi, dimana nantinya pengentasan kemiskinan atau warga miskin yang bisa diberdayakan akan diketahui lebih cepat, sehingga kedepan dana yang dikeluarkan sebanding dengan angka pengentasan atau penurunan kemiskinan. “Kita akan kerja lebih cepat. Tahun 2020 atau 2021 kita tidak mengurus bedah rumah lagi, yang ada adalah konsep pemberdayaan,” ujarnya.

Bidang pendidikan, Bupati meminta jajaran Dinas Pendidikan untuk mendata dan memverifikasi semua kebutuhan disekolah dikedua desa ini. Satu masalah yang ditemukan Bupati yakni banyaknya siswa di salah satu SD di Desa Banjarangkan tetapi hasil prestasi masih kurang. Pihaknya meminta para guru agar mendidik anak lebih cerdas sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang menonjol baik bidang akademik maupun non akademik.

Disisi lain, bidang kebersihan dan batas wilayah, Bupati melihat kondisi perbatasan Kabupaten Klungkung dengan Gianyar masih terkesan kurang terawat. Untuk itu, Bupati meminta dinas terkait agar segera melakukan perencanaan dan melakukan penataan kembali wilayah ini.

Sementara itu, program bedah desa ini memang tidak serta merta bisa menyelesaikan suatu masalah di desa. Tetapi, menurut Bupati Suwirta ada langkah penanganan yang bisa ditempuh, salah satunya penanganan jangka pendek atau dengan memberi bantuan langsung yang sifatnya kebutuhan mendesak. Seperti bantuan sambungan listrik atau air bagi warga kurang mampu namun memiliki rumah, pemberian bantuan bagi penyandang disabilitas seperti kursi roda dan tongkat ketiak, alat dengar dan lainnya. “Untuk penanganan ini kita akan serahkan secepatnya,” ucapnya.

Editor: Hana Sutiawati