Klungkung (Metrobali.com)-
Tak ada pesan apapun baik kepada suami maupun anak sang istri meninggalkan rumah begitu saja entah kemana juntrungnya. Jika tidak kuat mengarungi hidup berumah tangga dengan hasil pas pasan apa lagi menanggung hidup anak jangan coba coba. Kemungkinan itulah menjadi pemicu retaknya rumah tangga hingga sang istri atau sebaliknya si suami minggat. Seperti apa yang dialami I Ketut Laba 37 asal    Br/ds Tangkedan, dusun Selat, Kec. Klungkung istrinya yang bernama Ni Wayan Sutami 25 tidak kembali pulang Rabu 13/6 sekira pukul 20.00 wita.

Saat dilaporkan ke Mapolsek Kota, Rabu 20/6 sekira pukul 12.45 wita pelapor ( Ketut Laba -red ) bercerita berawal dari pelapor pulang kerja sebagai buruh proyek sekira pukul 15.00 wita, saat itu pelapor memberi uang sebesar 15 ribu kepada istrinya untuk membeli sembako dan rokok diwarung yang tidak jauh dari rumah. Sekira pukul 18.00 wita, karena lama tidak datang pelapor menelpon istrinya. “Orang yang belanja rame,” ujar pelapor meniru apa yang diucapkan istrinya.

Sejak malam itu istrinya tidak pernah pulang, pelapor berusaha mencari keliling diantaranya ke Pegending, Gelgel, Sampalan, seputar toko galiran dan Tulangnyuh, hasilnya nihil. Pada Kamis (14/6) pelapor mengaku  sempat ditelpon oleh kakaknya yang bernama Komang Wijana, dengan mengatakan jangan dihati hati adiknya/istrinya karena sudah kembali kerja ditempat yang dulu, ujar pelapor meniru ucapan kakak istrinya.
Sementara pelapor sempat  memberi tahu kepada Metrobali.com tentang ciri ciri istrinya, nama: Ni Wayan Sutami 25, rambut lurus sebahu, kulit putih, tinggi badan 160 cm, gigi kecil agak camed, saat meninggal rumah berpakaian rok warna abu selutut, dan memakai baju jenis batik, ujar pelapor. Saya sudah 7 tahun berumah tangga dengan dikarunia 3 anak, 2 laki dan 1 perempuan, imbuhnya.

” Anak yang no 3 bernama Komang Kepin Ardiansa 1,5 sering menangis menanyakan ibunya” ujarnya.
Sementara ikut mendampingi pelapor adalah Bhabinkamtibmas Brigadir I Nyoman Partana, mengatakan pihaknya  dari awal membatu ikut mencari istri pelapor seperti apa yang telah disampaika pelapor diatas, saya prihatin terhadap anaknya yang masih kecil kecil, diharapkan ibunya anak anak cepat pulang menengoknya dan rukun kembali, ujar Partana.
Sebelumnya telah terjadi pula khasus yang sama di desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung.
Minggatnya Ni Wayan Karniti 48 istri dari I Nengah Rati 48 yang tinggal di Banjar Switrayasa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung terjadi paad hari Senin 11/6 sekira pkl 10.00 wt lalu dan dilaporkan selasa 19/6 sekira pkl 12.30 wt. Ketika melapor ke Polsek Dawan, Rati bercerita bahwa pada hari senin 11/6 sekira pkl 08.00 wita dirinya  pergi ke kebun I Wyn Baru dengan tujuan memecah kayu (ngempug saang) sampai sore hari, karena sudah selesai pelapor (Rat -red) langsung pergi kewarung untuk membeli pakan ternak babi, selanjutnya pelapor langsung pulang kerumah. Sampai dirumah dilihat anaknya sudah pulang sekolah dan pelapor menanyakan istrinya, ternyata sudah tidak ada dirumah (meninggalkan rumah) selanjutnya pelapor bersama keluarga sudah melakukan pencarian pada keluarga keluarga sampai ke Singaraja namun sampai saat ini belum ditemukan.

Selanjutnya pelapor melaporkan kejadian ini ke polsek dawan untuk melakukan pencarian lebih lanjut
Sementara Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Made Sudanta membenarkan adanya laporan yang masuk dimana dua laporan tersebut menyangkut khasus kehilangan istri alias istri meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan suami, pihaknya saat ini sedang lakukan lidik, ujar Sudanta. SUS-MB