Susilo Yudhoyono berkomentar soal keadaan belakangan ini

Dokumentasi Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono, saat, menggelar jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016). Presiden Indonesia 2004-2014 itu menyampaikan berbagai isu terkini, antara lain menanggapi rencana unjuk rasa pada 4 November 2016 mendatang, mengenai Pilkada Jakarta dan juga kasus TPF Munir. (ANTARA FOTO/Yulius Wijaya)
Cikeas, Jawa Barat (Metrobali.com)-
Susilo Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat, menyatakan pendapatnya tentang berbagai hal yang terjadi belakangan ini. Mulai dari putra sulungnga, Agus Yudhoyono, Munir, hingga demonstrasi 4 November nanti.

Tentang putranya yang melangkah ke Pilkada 2017, dia menyatakan, di Cikeas, Jakarta Timur, Rabu (2/11), “Semoga Agus Harimurti Yudhoyono yang menggunakan hak konstitusionalnya untuk ikut berkompetisi, tidak dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.

Sejak putranya itu mencalonkan diri, kata dia, “angin” menerpa dia dan keluarga secara sangat kencang.

Ada juga “analisis” bahwa ada seseorang atau partai politik mendanai rencana demonstrasi 4 November 2016.

Menurut Yudhoyono, jika ada analisis seperti itu dari intelijen maka hal itu adalah fitnah. “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan dan sekaligus itu penghinaan,” kata SBY.

Tentang kematian pegiat HAM, Munir, yang dokumennya tidak ada sampai kini, dia katakan, masih ada pihak yang mengejar dan mencari-cari kesalahan dia terkait dokumen laporan TPF Munir. Bahkan, kata dia, ada yang mengatakan SBY harus diperiksa Jaksa Agung.

“Kemudian saya mendapat laporan bahwa jajaran Kejaksaan Agung mau bicara dengan saya. Apa tidak terbalik dunia ini jika SBY dituduh terlibat dalam konspirasi pembunuhan Munir. Come on, gunakan akal sehat,” tegas Yudhoyono.

Dia menyatakan penegakan hukum terkait kasus Munir pada era pemerintahannya sudah dijelaskan terang benderang. Pemerintahan Jokowi, kata dia, juga sudah mendapatkan laporan rekomendasi TPF Munir.

“Jangan diputarbalikkan,” kata SBY.

Terakhir, Yudhoyono mengklarifikasi berita bohong dari salah satu televisi swasta yang menyebut dia memiliki harta Rp9 triliun dan menerima rumah seluas 5.000 meter persegi dari negara atas statusnya sebagai mantan presiden.

Selama memberi keterangan pers itu, dia tampil secara tenang. Namun sesekali nada bicaranya meninggi, khususnya ketika menjelaskan hal-hal yang disebutnya sebagai fitnah atau kabar tidak benar. Ant