Foto: Ilustrasi logo baru Gojek.

Denpasar (Metrobali.com)-

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Denpasar. Salah satu mitra yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Denpasar adalah mitra pengemudi GoCar yang menyumbang  sebanyak Rp190 milliar.

Dalam catatan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Senin (29/7/20@9) kontribusi mitra GoCar mengalami peningkatan pendapatan tertinggi mencapai 75 persen jika dibandingkan pendapatan sebelum bergabung menjadi mitra. Sehingga mitra GoCar juga menjadi salah satu penggerak roda perekonomian daerah.

Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K. Walandouw menyampaikan Gojek telah berhasil dalam memberikan peningkatan kontribusi ekonomi di Denpasar.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil riset yang menunjukkan rata-rata pendapatan mitra GoCar mencapai hampir 2,5 kali lebih tinggi daripada UMK Denpasar 2018, yakni sebesar Rp 5,8 juta.

Sehingga sebanyak 84 persen mitra pengemudi merasa kehidupannya sekarang lebih baik, dan puas dengan kehidupannya sekarang.

“Kontribusi ekonomi itu begini, kalau misal sebelum jadi mitra mereka punya pendapatan Rp2 juta, setelah gabung jadi mitra pengemudi GoCar jadi Rp4 juta. Nah, selisihnya kita hitung sebagai peningkatan kontribusi ekonomi dari Gojek,” katanya, Senin (29/7/2019).

Disampaikan Paksi, kehadiran Gojek di Denpasar telah  memberi peluang pekerjaan baru. Sehingga Gojek menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Denpasar.

Ada 98 persen mitra pengemudi GoCar memiliki tanggungan. Dengan menjadi mitra pengemudi, 9.000 mitra gocar mampu memberikan manfaat kepada 2.4000 orang.

Tidak hanya kontribusi secara ekonomi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada tiga manfaat utama yang dirasakan sebagai mitra pengemudi di Gojek.

Pertama, bisa mengatur waktu kerja. Kedua, bisa memiliki waktu lebih bersama keluarga. Terakhir, mempunyai waktu lebih untuk menabung atau bekerja sambilan yang lain.

“Ini pilihan peluang pekerjaan baru. Kalau kita tanyakan kenapa Gojek, ternyata responden bukan karena pendapatan yang lebih  utama, tapi fleksibilitas waktu,” katanya.

“Jadi yang namanya mitra gojek, kalau tiba-tiba anaknya sakit ya dia tinggal matikan aplikasi terus pulang gak usah minta izin,” imbuhnya.

Menurutnya hal tersebut merupakan pola kerja baru dimana jam kerja bisa diatur sendiri. Inilah peluang kerja baru. “Ada yang jadikan pekerjaan sampingan, ada yang utama karena memang telah memberikan masukan yang relative stabil,” jelasnya. (wid)