prabowo2

Jakarta (Metrobali.com)-

Lembaga survei Indonesia Network Election Survey (INES) merilis hasil survei terbarunya menunjukkan bahwa Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi dan Partai Gerindra dinilai sebagai partai yang paling anti korupsi.

“Prabowo Subianto memiliki tingkat top of mind yang paling tinggi di kalangan masyarakat, yaitu sebesar 35,2 persen, disusul Megawati sebesar 17,1 persen, dan Joko Widodo sebesar 16,2 persen,” kata Direktur Eksekutif INES Irwan Suhanto saat memaparkan hasil survei terbarunya tentang Elektabilitas Parpol dan Capres Jelang Pemilu 2014, di Jakarta, Senin.

Survei yang dilakukan selama periode 14-21 April 2014 itu juga meneliti tingkat elektabilitas Capres 2014. Bahkan, bila Pemilu dilakukan hari ini maka rakyat Indonesia akan memilih Prabowo Subianto.

Megawati berada di urutan kedua sebesar 17,1 persen, Joko Widodo 16,2 persen, kemudian Wiranto, Pramono Edhi Wibowo, Aburizal Bakrie dan tokoh-tokoh lainnya dalam persentase yang lebih kecil.

Irwan menjelaskan, rakyat memilih Prabowo karena berbagai alasan utama, di antaranya Prabowo memiliki ‘strong leadership’, jujur dan bersih, berkomitmen memenuhi janji, mampu memberantas korupsi, mampu mengatasi permasalahan ekonomi, mampu menyejahterakan rakyat, dan mampu menjaga stabilitas keamanan dan pertahanan nasional yang selama ini dilihat sangat lemah.

Menurut Irwan, tingkat keterpilihan Prabowo yang tinggi berdasarkan argumentasi rakyat bahwa Prabowo dapat mengembalikan martabat bangsa Indonesia. Hal itu dapat juga diartikan bahwa rakyat Indonesia sebenarnya memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, meskipun ekonomi tidak terlalu baik.

“Jika martabat bangsa dihina, rakyat Indonesia juga tidak terima, seperti pada zaman Soekarno dan Soeharto, tidak ada negara tetangga yang berani melecehkan bangsa Indonesia. Sosok Prabowo saat ini dianggap masyarakat memiliki kesamaan dalam menjaga martabat Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan mengenai hasil survei parpol, Irwan mengatakan bahwa Partai Gerindra memiliki elektabilitas paling tinggi sebesar 25,1 persen, disusul PDIP sebesar 21,1 persen, kemudian Golkar 18,9 persen, Partai Demokrat berhasil rebound menjadi 7,2 persen, kemudian Hanura 7,2 persen.

Sementara partai yang berbasis islam yang lolos ‘electoral threshold’ yaitu PKS dan PPP masing-masing mencapai 4,7 persen dan 3,6 persen serta Partai NasDem sebagai partai debutan baru berhasil lolos dengan 4,1 persen.

Berdasarkan pertanyaan kader dari partai mana yang paling banyak korupsi, diperoleh temuan bahwa partai politik yang kadernya dianggap paling korup adalah Partai Golkar sebanyak 26,4 persen, disusul PDIP (22,4 persen), Partai Demokrat (12,8 persen), PKS (11,4 persen) dan beberapa partai lainnya.

“Sedangkan Partai Gerindra dianggap paling bersih (0,2 persen), sebab sangat sedikit kadernya yg terlibat kasus korupsi. Boleh dikatakan, Partai Gerindra adalah partai yang paling antikorupsi,” kata Irwan.

Sebagian besar rakyat Indonesia memilih Partai Gerindra karena dinilai bersih dan antikorupsi, serta dianggap mampu menyalurkan aspirasi rakyat. AN-MB