Jembrana (Metrobali.com)-

Perayaan hari raya Imlek Bersama di Jembrana yang pertamakalinya digelar ditempat terbuka berlangsung lancar dan sukses.
Ketua Pemuda Tionghoa sekaligus panitia peringatan , Irwan mengakui kemeriahan penyelenggaraan Imlek bersama tahun ini ditandai dengan animo warga, tidak hanya oleh etnis tionghoa sendiri tapi juga diramaikan masyarakat umum yang turut berbaur bersama. Hal ini membawa bukti bahwa tujuan penyelenggara agar Imlek bisa membawa harmoni dan merajut persatuan bisa terwujud.

” Imlek bersama bukan festival yang eksklusif atau ritual keagamaan tertentu melainkan milik seluruh komponen guna menambah kekayaan dan khasanah budaya bangsa ,” jelas Irwan.

Berkaca dari sukses itu, Ia bersama panitia lainnya berencana membuat kemasan yang lebih meriah tahun depan. Perayaan Imlek Bersama akan dirangkaikan dengan parade barong sae se Bali dimana Jembrana menjadi tuan rumah. Sebagai alternatif pelaksanaan parade akan dilaksanakan di Jalan Ngurah Rai sehingga lebih banyak disaksikan warga.

Selain parade barongsae , berbagai menu kuliner khas Imlek seperti kue keranjang, bubur Cap Go Meh tetap disajikan termasuk berpakaian tradisional Tionghoa untuk panitia. “Kami antusias berkat dukungan pemerintah daerah, khususnya Bapak Kembang Hartawan yang mendorong perayaan Imlek bersama agar digelar ditempat terbuka. Atas saran beliau , kami menggelar perayaan terbuka dijalan . Sehingga melalui momen ini bisa berbagi kebahagiaan sekaligus memperkaya khasanah budaya , khususnya di Jembrana ,” papar Irwan.

Sementara Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengapresiasi kerja keras panitia penyelenggara yang pertamakalinya menggelar perayaan Imlek Bersama di tempat terbuka. Jika sebelumnya dipusatkan di wantilan, Konco atau Vihara masing-masing, untuk pertamakalinya tahun ini dilaksanakan di jalan.

” Kami selaku pimpinan daerah ingin perayaan Imlek tidak lagi milik suku Tionghoa Indonesia saja melainkan milik seluruh komponen bangsa Indonesia. Sebagai perlambang kebhinekaan kita, terlepas dari sekat etnis, agama maupun keyakinan,” ujarnya.

Wabup Kembang juga berharap perayaan Tahun Baru Imlek bisa mengenalkan Jembrana yang heterogen namun ramah menjunjung tinggi toleransi akan perbedaan.
Perbedaan yang ada menurutnya , justru tidak menjadikan sekat, tapi menambah kekayaan budaya dan bisa dinikmati siapapun.

Perayaan Imlek bersama di Jembrana Minggu (9/2) berlangsung sore hingga petang, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta doa bersama dipimpin Pandita Hamit Citra Pana Wirawan. Acara diisi dengan penampilan tarian daerah oleh ibu ibu Persit Dandim 1617/Jembrana , paduan suara dari ibu-ibu inti klub Bali , tari tahun baru ceria oleh anak-anak sekolah minggu TITD Cung Ling Bio. Puncaknya yang paling dinanti warga , perayaan ditutup dengan atraksi barongsae serta saling berbagi angpao.(Humas Pemkab Jembrana).