Foto : Koster-Ace unggul atas Mantra-Kerta dalam Pilgub Bali versi SMRC.

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Momen Pemilihan Gubernur  (Pilgub) Bali, Rabu, 27 Juni 2018 memang telah usia. Pemenang berdasarkan hasil final quick count  versi SMRC (Saiful Mujani Research & Consulting) menunjukkan  Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) memenangkan pesta demokrasi lima tahunan ini

Namun masih banyak hal menarik yang juga menjadi perhatian publik dan partai politik (parpol). Salah satunya perolehan suara di masing-masing TPS (Tempat Pemungutan Suara) paslon maupun para petinggi parpol pendukung. Tentunya perolehan suara dan kemenangan di  “kandang” sendiri menjadi gengsi tersendiri bagi paslon.

Namun ada  tidak semua berbuah manis. Beratnya perjuangan menang di TPS sendiri tampaknya harus dirasakan Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, I Ketut Sudikerta yang mendampingi Calon Gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Mantra-Kerta).

Sudikerta harus mengakui keunggulan Koster-Ace di TPSnya di TPS 9 Balai Subak Bingin, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan Badung. Bahkan secara keseluruhan di Desa Pecatu suara Mantra-Kerta juga tertinggal dari Koster-Ace.

Berdasarkan data dari tim internal Sudikerta, di TPS 9 tempat Sudikerta nyoblos, Mantra-Kerta hanya mampu meraup 243 suara (47,65%), kalah dibandingkan suara Koster-Ace yang di angka 261 (51,18 %). Sementara di keseluruhan Desa Pecatu, Koster-Ace unggul 2.683 (50,71 %) dan Mantra-Kerta hanya mengantongi 2.552 (48, 23 %) suara.

Secara keseluruhan berdasarkan hitung cepat SMRC Koster Ace unggul 58,25 % atas Paslon Mantra-Kerta yang hanya  memperoleh 41,75 % suara. Koster-Ace menang di lima wilayah. Sedangkan Mantra Kerta unggul di empat wilayah.

Koster-Ace unggul di Badung dengan suara 78,23 persen, berbanding 21,77 persen untuk Mantra Kerta. Kemudian menang di kandang PDI P di Tabanan (72,74% berbanding 27,26%). Di tempat kelahiran di Buleleng Koster juga menang telak (68,74% berbanding 31,26%). Begitu pula di Bangli (62,7% berbanding 37,3%), dan Gianyar (63,55% berbanding 36,45%).

Sementara Mantra-Kerta menang di Denpasar (63,78 % berbanding 26,22%), Karangasem (59,68% berbanding 40,32%), Klungkung (67,22% berbanding 32,78%), dan Jembrana menang tipis ( 50,1% berbanding 49,9%).

Di sisi lain, Cawagub Sudikerta memilih tidak menanggapi terlalu dalam terkait hasil quick count yang mengunggulkan Koster-Ace. Menurutnya, hasilquick count hanya merupakan sampling belaka dan bukan merupakan hasil akhir.

“Ini kan sampling ya, kita tunggu aja. Dari proses tahapan Pilkada yang masih dalam tahap penghitungan suara saya belum bisa bicara apa-apa,” katanya.

Dirinya juga menegaskan pihaknya masih menunggu penghitungan resmi yang dilakukan oleh KPU Bali. Bahkan, ia meminta semua pihak menunggu dan menghormati proses yang ada sampai final. “Kita tunggu dulu hasil ini. Mari kita jaga proses ini sampai final, dan kita hormati dan hargai itu,” tegasnya.

Di sisi lain,  Sekretaris  Tim Pemenangan Koster-Ace Bali IGN Alit Kesuma Kelakan mengaku puas dengan keunggulan Koster-Ace dalam quick count versi SMRC. Ia juga “angkat topi” terhadap kinerja, perjuangan dan kerja  keras para kader partai dan parpol koalisi di Pilgub ini.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha