Sudikerta bagus
Denpasar, (Metrobali.com) –

Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta menyikapi keras rencana pembentukan Partai Golkar Indonesia oleh Agung Laksono. Pembentukan partai baru pecahan Partai Golkar itu menyusul diaktifkannya Partai Golkar versi Munas Riau.

Menurut Sudikerta, dengan diberlakukannya Munas Riau, sedari awal seluruh kader dan petinggi partai sepakat bersatu untuk menyongsong rencana Munaslub Partai Golkar yang sesungguhnya merupakan penengah kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono. Apalagi, sejak awal Agung Laksono ngotot agar digelar Munaslub.

Ketika ARB sudah melunak, justru Agung Laksono kembali bermanuver. “Kita sudah sepakat kembali bersatu di Partai Golkar. Tidak boleh ada yang membangun partai politik baru,” kata Sudikerta di Denpasar, Sabtu 30 Januari 2016.

Menurut dia, jika Agung Laksono benar-benar merealisasikan pembentukan partai baru, maka hal itu merupakan penghianatan terhadap Partai Golkar. “Tapi kenyataannya itulah yang terjadi. Sesungguhnya dialah yang menjadi penghianat Partai Golkar,” tegas Sudikerta.

Menurut dia, semestinya Agung Laksono bertekad menyukseskan Munaslub Partai Golkar. Selain Munaslub merupakan wacana yang diembuskan Agung Laksono, dia juga merupakan pengurus DPP Partai Golkar versi Munas Riau.

“Agung Laksono juga terlibat di dalamnya (Munaslub) karena dia juga pengurus di DPP. Semua panitia dia ikut. Di Munas Riau dia ada, saya juga ada. Tidak ada tim transisi. Yang gelar Munaslub ini Munas Riau, di mana Agung Laksono ada di dalamnya sebagai pengurus DPP,” papar Wakil Gubernur Bali itu.

Menurutnya, Munaslub Partai Golkar merupakan konsolidasi kedua kubu. “Munas Riau itu siapa, ya AL, ARB dan semuanya. Dulu terjadi perpecahan karena dia (Agung Laksono) buat Munas Ancol,” katanya. JAK-MB