Mangupura (Metrobali.com)-

Pihak sekolah di Bali tidak boleh melupakan pengajaran Bahasa Bali di sekolah, karena Bahasa Bali merupakan kearifan lokal yang harus dan mesti dipertahankan dan dilestarikan oleh segenap warga Bali tanpa terkecuali. “kalau bukan kita yang mempertahankan dan melestarikan Bahasa Bali siapa lagi…? Sekolah merupakan kunci pembelajaran Bahas Bali selain di lingkungan masyarakat,” tegas Sudikerta.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta dalam serangkaian peringatan Ulang Tahun SMPN 4 Kuta Selatan di halaman depan SMPN 4 Kuta Selatan, Kamis (4/4). Hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Widya Astika, Camat kuta Selatan, Lurah Benoa, Kepala UPT Disdikpora Kuta Selatan, Kapolsek Kuta Selatan, Ketua Komite sekolah SMPN 4, tokoh masyarakat setempat, guru dan alumni SMPN 4 Kuta Selatan serta orang tua siswa.

Lebih lanjut Sudikerta memberikan pesan-pesan agar para siswa rajin dan tekun untuk menuntut ilmu agar bisa pintar dan cerdas sehingga tidak mudah diperdayakan orang. Untuk para guru agar mengalihkan semua ilmu pengetahuan yang dimiki kepada siswanya serta jangan membiarkan siswa berkeliaran di saat ada pelajaran kosong. Sementara pesan untuk komite agar tetap menjaga kebersamaan agar eksistensi sekolah dapat terus berkembang serta jangan memungut uang pembangunn semena-mena terhadap siswa baru. “ Pemerintah Kabupaten Badung komit mendukung pendidikan di Badung dengan membangun infra struktur, memberikan sarana prasaran untuk sekolah, meningkatkan SDM pengajar serta berusaha meningkatkan kesejahteraan guru,” pungkasnya.

Ketua Komite Sekolah I Wayan Rawan Atmaja yang juga merupakan tokoh masyarakat mengungkapkan di usia yang relatif muda yakni ke-4, SMPN No 4 Kuta Selatan telah menunjukkan berbagai macam prestasi yang ditorehkan oleh siswa siswinya. Semua prestasi dan penghargaan ini jangan sampai membuat kita terlena, tingkatkan terus prestasi. Antara prestasi formal dan prestasi non formal harus berjalan secara berkeselarasan atau seimbang.

Sementara itu Kepala sekolah SMPN 4 kuta selatan Drs. I wayan Tur Adnyana mengungkapkan SMP yang berdiri tanggal 4 April 2009 ini telah menunjukkan segudang prestasi baik dari akademis maupun non akademis. Disamping prestasi sekolah dengan 22 kelas dan dengan siswa lebih 900 orang juga kerap melaksanakan bakti sosial seperti kunjungan ke panti asuhan.

Acara juga diisi dengan dialog Ketut Sudikerta dengan siswa SMPN 4 dan alumninya, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketut Sudikerta yang diserahkan kepada Kepala sekolah SMPN 4 Kuta Selatan. Dalam kesempatan tersebut Sudikerta juga memberikan bantuan dana pendidikan untuk SMPN 4 Kuta Selatan sebesar Rp. 15 juta yang diterima langsung oleh kepala sekolahnya. PUT-MB