Denpasar (Metrobali.com)-

Suasana Kota Denpasar dan sekitarnya pada hari penampahan Galungan, sehari menjelang hari raya besar umat Hindu itu mulai lenggang, Selasa (22/10).

Lalu lintas yang sehari-harinya diwarnai dengan kemacetan itu tampak sepi, karena seluruh aktivitas perkantoran instansi pemerintah dan sekolah seluruh jenjang pendidikan libur selama tiga hari, 22-24 Oktober 2013.

Masyarakat Kota Denpasar sebagian besar memilih merayakan Galungan bersama keluarga di kampung halamannya masing-masing.

Mereka kebanyakan sudah berangkat ke kampung halaman di delapan kabupaten di daerah ini sejak Jumat (18/10) atau Senin sore (21/10).

Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan kemudahan berupa fakultatif (libur lokal) selama tiga hari kepada seluruh karyawan-karyawati satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk melaksanakan rangkaian kegiatan ritual.

Libur fakultatif selama tiga hari berturut-turut itu juga berlaku untuk semua jenjang pendidik, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK), hingga perguruan tinggi.

Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng menghaapkan kepada perusahaan swasta, termasuk kalangan hotel, perbankan agar memberikan kemudahan kepada karyawannya yang beragama Hindu untuk melaksanakan rangkaian kegiatan ritual Galungan.

Ketiga hari libur fakultatif tersebut meliputi hari Penampahan Galungan yang jatuh pada hari Selasa (22/10) guna menyiapkan segala keperluan upacara keagamaan, menyusul Hari Raya Galungan pada hari Rabu (23/10), dan Umanis Galungan pada hari Kamis, (24/10).

Namun bagi instansi yang mengemban tugas pelayanan publik, seperti rumah sakit, pemadam kebakaran dan PLN tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan jadwal karyawan diatur sedemikian rupa. AN-MB