Bangli (Metrobali.com)

Hari Raya Nyepi yang dibarengi dengan upacara pangrupukan sebelumnya, membuat Sekehe Truna-truni (STT) Bhuwana Werdi, Banjar Kawan Bangli bangkit. Sudah puluhan tahun, para muda mudi di desa ini tidak membuat ogoh-ogoh. Kini, para muda dibsana berantusias untuk memeriahkan perayaan nyepi tahun ini, yang dilaksanan bulan maret mendatang.

Pengerjaan ogoh-ogoh merekapun bertema. Dimana, tema yang digunakan adalah Kumbakarna Lina. “ya memang kami sudah sempat vakum sejak lebih dari sepuluh tahun silam dan kini mencoba kembali untuk bangkit dan menggugah generasi muda untuk berkarya seni dengan ogoh-ogoh,” kata Dewa Anom Santa, saat mengerjakan ogoh-ogoh, Senin (25/2).

Kata  putra dari seniman dalang  Dewa Rai Mesi ini mengungkapkan, vakumnya  membuat ogoh-ogoh  sejak beberapa tahun, tiada lain dikarenakan kondisi  yang memang tidak mendukung  warga  khususnya g kalangan generasi muda.  Misalnya  masalah factor keamanan  dan juga kondisi  menjelang jelang hajatan  demokrasi yang memang dianggpa rentan gesekan.

Dia  menambahkan untuk  pembuatan ogoh  tahun ini memang sudah mendapatkan  lampu hijau atau  restu dari adat dan   harapkan dari  para  tokoh adat  adalah  yakni kita dituntut untuk mawas diri ,  dan menghindari hal- hal yang tidak diinginkan  dan selalu menjaga keamanan “ Generasi muda  banjar kawan siap untuk menjalankan  amanah tersebut dan akan dibuktikan  saat  malam pengerupukan “ ujar Dewa Anom Santa.

Lantas disinggung terkait  biaya pembuatan ogoh- ogoh ?  Dewa Anom  mengungkapkan untuk pembuatan ogoh- ogoh  ini membutuhklan anggran sebesar Rp 15 juta .  Adapun dana bersal dari adat sebesar Rp 5 juta dan sisanya  merupakan bantuan dari para donatur. WAN-MB