???????????????????????????????

Jembrana (Metrobali.com)-

Hanya selang sehari, kasus bunuh diri kembali terjadi di Jembrana. Jika Senin (17/11) kemarin kasus bunuh diri dengan mengantung diri di pohon coklat. Teranyar, Selasa (18/11) diduga karena bunuh diri. Pasalnya ditangan kanan korban ditemukan pisau.

Informasi di TKP, kasus bunuh diri yang menimpa Ni Ketut Suartini (52) asal Banjar Pangkung Gondang Kelurahan Sangkaragung Kecamatan Jembrana ini pertama kali diketahui oleh Wayan Merta (48), ponakan korban, Selasa (18/11) sekitar pukul 09.00 wita.  Kejadian tersebut kemudian dilaporkan keaparat desa setempat, dan diteruskan ke Polres Jembrana.

Sebelumnya, sekitar tahun 1990, korban sempat memukul suaminya yang sedang tidur dengan lu’u (alat penumbuk padi dari kayu). Akibatnya, suaminya yang guru SMP Negeri di Jembrana itu meninggal di tempat tidur. Namun, lantaran korban dinilai gila, korban kemudian bebas dari jeratan hukum.

Merta, yang sehari-harinya sebagai petani ini ditemui di rumah korban mengatakan korban yang memiliki gangguan jiwa ini memang sering menghilang. Bahkan tahun lalu, korban ditemukan di pantai Desa Yeh Kuning lantaran kumat. “Senin kemarin ia (korban) membenturkan diri di mobil, tapi tidak luka. Beruntung ada tetangga yang melihat,lalu diajak pulang” ujar Merta, Selasa (18/11).

Pihaknya tidak menyangka jika bibiknya (korban) itu menempuh jalan pintas. Pasalnya sekitar pukul 01.00 wita, korban dilihat masih berada di dalam kamar. Namun, sewaktu dirinya hendak mencari gedebong (pohon pisang) sekitar pukul 09.00 wita, korban yang pernah dirawat di RSJ Bangli hingga dua kali ini sudah tergeletak disamping kandang babi dibawah pohon kembang kertas dengan bersimbah darah. “Mungkin penyakitnya kumat. Kalau kumat dia memang kadang mengamuk” terangnya.

Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi didampingi Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Kapolsek Kota Negara Kompol Made Prihenjagat, saat dikonfirmasi di TKP mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Pasalnya pada perut bawah pusar korban ditemukan luka tusukan benda tajam dan luka goresan dibawah payudara. “Kasusnya masih kita dalami. Kita juga masih mengupayakan pendekatan dengan pihak keluarga agar jenasah korban diijinkan untuk diotopsi” terang Kapolres Jembrana, Selasa (18/11).

Mayat tanpa kepala

Ditemukan Mayat Tanpa Kepala

Sementara itu, di Selat Bali tepatnya di belakang pasar di Lingkungan Asri Barat, Kelurahan Gilimanuk Kecamatan Melaya ditemukan mayat tanpa kepala, Selasa (18/11) sekitar pukul 06.00 wita.

Mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan mengapung pertama kali oleh Supatma (60), karyawan PLTG dari Lingkungan Arum Kelurahan Gilimanuk. Saat ditemukan kondisi mayat tanpa identitas ini sudah rusak.

Diduga mayat tersebut seorang pekerja buruh bangunan. Pasalnya saat ditemukan mayat tersebut  hanya mengenakan kaos singlet oblong warna putih dan celana jean selutut warna hitam yang dipenuhi cat warna warni.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra seizin Kapolres Jembrana, dikonfirmasi terpisah, Selasa (18/11) membenarkan adanya penemuan mayat tanpa kepala, dan pihaknya masih melakukan lidik. “Kita upayakan identitasnya. Sekarang mayatnya kita simpan di RSU Negara” terangnya. MT-MB