Walikota Rai Mantra Sidak Pusat Layanan Autis

Efisiensi Anggaran, Utamakan Pelayanan Prima

 Denpasar (Metrobali.com)-

FAKTA empiris menunjukkan selama lima tahun kepemimpinan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap fungsi kontrol sosial dari ekologi birokrasi pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam mewujudkan pelayanan prima bagi kepentingan publik secara berkelanjutan.

Pembenahan kualitas infrastruktur publik di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, seni budaya, kependudukan, spiritual religius, dan lainnya senantiasa dilandasi semangat kreatif, efektivitas serta efisiensi dalam penggunaan anggaran. Selain itu, juga proses audit keuangan dilakukan secara terbuka dan transparan, untuk mencegah jebakan korupsi. Sehingga, publik pun dapat turut berpartisipasi melakukan pengawasan dan kontrol sosial secara terpadu dan terus menerus.

Dinamika ini tentunya berkat konstruksi informasi yang saling bersinergi di antara instansi terkait. Di samping itu, juga tak terlepas dari partisipasi media massa baik cetak maupun elektronik dalam semangat kebebasan pers menuju pemerintahan bersih dan baik yang mengutamakan kepentingan publik.

Hal ini tentunya, sebagai upaya mewujudkan implementasi revolusi mental dari kinerja lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif sesuai tugas dan fungsinya mulai dari pengawasan, legislasi, anggaran, serta melayani, penegakkan hukum dan keadilan bagi kepentingan publik, yakni kesejahteraan warga masyarakat Kota Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya.

Meskipun, terkadang gejolak politik acapkali memengaruhi setiap kebijakan dari relasi kekuasaan yang hendak diterapkan untuk menjawab tuntutan khayalak publik termasuk dalam menghadapi arus globalisasi dan tantangan peradaban zaman dengan teknologi serba canggihnya. Tapi, berkat sikap kepribadian dengan keteladanan dan loyalitas serta didukung legitimasi publik, beragam program kreatif yang digagas Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra pun selalu dapat terealisasi dengan baik dan lancar.

Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menegaskan bahwa sebagai salah satu kota yang merupakan pusat perkembangan dan pertumbuhan perekonomian warga masyarakat di Bali sudah semestinya dituntut mampu menghadapi beragam persoalan sosial budaya yang terjadi secara holistik dan komprehensif. Demi terciptanya pembangunan berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal.

Menurutnya, pengaruh urbanisasi merupakan persoalan cukup serius bagi pembangunan infrastruktur Kota saat ini. Karena dapat memicu beragam persoalan yang saling terkait satu dengan lainnya, mulai dari masalah kepedudukan terkait perumahan kumuh dan tata ruang Kota, kesehatan menyangkut kebersihan, pendidikan dengan keterbatasan ruang kelas, transportasi terutama kemacetan, kriminalitas, dan lain sebagainya.

Hal ini tentunya membutuhkan penanganan serius serta terintegrasi di antara instansi pemerintah terkait. Maka itulah, perlu adanya penelitian dan kajian secara empiris dengan melibatkan para ahli atau pakar di bidangnya. Untuk menganalisis beragam persoalan tersebut, guna menentukan prioritas penanganannya. “Sehingga dituntut kesadaran kita bersama secara terpadu dan bersinergi dalam mengatasi beragam persoalan tersebut,” tegasnya.

Patut dicatat upaya peningkatkan kualitas infrastruktur selalu sejalan dengan tingkat kemajuan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Denpasar. Sehingga beragam program pembangunan Kota baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dapat berjalan secara berimbang dan berkelanjutan serta mampu memberi nilai manfaat bagi kepentingan publik.

Diketahui bahwa IPM Kota Denpasar tercatat yang tertinggi di Bali. Hal ini tentunya berkat partisipasi dan dukungan semua instansi terkait termasuk warga masyarakat dalam merealisasikan beragam kebijakan dari program pembangunan Kota selama ini. Implikasinya, kebijakan pembangunan baik infrastruktur maupun suprastruktur, sumber daya manusia (SDM) dalam berjalan dengan baik dan lancar.

Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr I Nyoman Darma Putra sempat mengingatkan bahwa kekuatan kapital dan global secara diam-diam dapat menghancurkan konstruksi pelestarian dan pengembangan seni budaya di Bali khususnya Kota Denpasar, yang sangat tergantung dari sektor jasa pariwisata.

Semaraknya budaya masyarakat dan beragam kreativitas seni budaya yang digagas sejumlah instansi pemerintah terkait semestinya tidak sekadar serimonial pencitraan dari relasi kekuasaan. Begitu juga upaya mensinergiskan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur harus tetap mengusung semangat kearifan lokal. Mengingat pembangunan Budaya Kota terdapat gagasan modal pendidikan publik.

Menurutnya, kebijakan yang telah dilakukan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra selama ini patut diapresiasi. Karena, telah memberikan kontribusi signifikan dalam gagasan pengembangan dan kemajuan pembangunan Kota Denpasar selama ini, hingga mampu meraih segudang prestasi dengan beragam penghargaan bertaraf nasional maupun internasional. “Kinerja ini tentunya patut diapresiasi dan dilanjutkan di masa datang,” sarannya.WB-MB