Washington, (Metrobali.com) –

Juru Bicara Pentagon John Kirby Jumat menunjukkan bahwa strategi dan metode komunikasi Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) mulai berubah dalam menanggapi tumbuhnya misi Amerika Serikat untuk mengamankan pemerintahan baru Irak.

“Mereka (ISIL) tentunya mengubah cara mereka berkomunikasi, dan itu sulit bagi mereka untuk melakukannya,” kata Kirby kepada wartawan.

Dia menekankan bahwa ISIL yang juga disebut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Negara Islam (IS) “tidak mengherankan jika mendapatkan lpersembunyian yang lebih baik.” Kirby menyoroti bahwa sebelum AS mulai melakukan serangan udara, ISIL memiliki pemerintahan yang bebas di wilayah ini, sedangkan sekarang, “mereka tidak memiliki pemerintahan yang bebas lagi, karena mereka tahu kita sedang mengamati dari udara.” AS yakin kelompok teroris telah kehilangan kemampuan mereka untuk memperbaiki minyak bumi.

Sebelumnya, diperkirakan bahwa setiap kilang memiliki kemampuan untuk menghasilkan 300 sampai 500 barel per hari minyak halus.

Koalisi negara-negara yang dibentuk untuk memerangi ISIS telah mencapai lebih dari 40 negara, “yang terlibat dalam membantu kami melawan ISIL di semua bidang yang berbeda,” tegas juru bicara tersebut.

(Ant) –