Foto: Para Wisudawan/Wisudawati berprestasi berfoto bersama Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S. Kom., M.M.,dalam Wisuda III STMIK Primakara, di Nusa Dua Hall, BNDCC, Sabtu (13/4/2019).

Badung (Metrobali.com)-

STMIK Primakara semakin mematangkan positioning sebagai Technopreneurship Campus (kampus pencetak technopreneur/wirausaha teknologi handal). Hal ini terbukti dengan banyaknya lulusan kampus yang beralamat di Jalan Tukad Badung No. 135 Renon, Denpasar menjadi technopreneur.

Bahkan para mahasiswa sudah diarahkan menjadi technopreneur sejak duduk di bangku kuliah dan ditambah lagi mereka digembleng dan dibina di Inkubator Bisnis (Inbis) Primakara.

Maka tak heran dalam “Wisuda III Sarjana + Technopreneur”, STMIK Primakara yang digelar Sabtu (13/4/2019), di Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) banyak lulusan yang juga menjadi technopreneur. Maka wisuda ini menandakan STMIK Primakara kembali mencetak sarjana dan juga technopreneur handal untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara.

Dalam wisuda STIMIK Primakara tahun ini melepas 42 wisudawan yang terdiri dari 18 wisudawan dari Program Studi Sistem Informasi (SI), 17 wisudawan dari Program Studi Sistem Informasi Akuntansi (SIA), dan 7 wisudawan dari Program Studi Teknik Informatika (IF).

Dari jumlah wisudawan kali ini sebanyak 72 persen sudah terserap. Dimana 55 persen sudah bekerja dan 17 persen sebagai technopreneur.

“Yang jadi technopreneur ini menjadi  indikator kinerja STIMIK Primakara. Sebab warna kami jelas sejak didirikan sebagai Technopreneurship Campus,” papar Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S. Kom., M.M.,dalam sambutannya.

Artana menegaskan STMIK Primakara yang baru berusia 5 tahun memiliki visi menjadi  perguruan tinggi unggulan yang melahirkan SDM profesional yang berjiwa technopreneurship.

Sebagai Technopreneurship Campus dalam jangka panjang visi STMIK Primakara adalah bagaimana bisa berkontribusi nyata dalam hal ekonomi digital. “STMIK Primakara ingin menjadi motor penggerak ekosistem ekonomi digital di Bali,” tegas Artana.

Yang sangat membanggakan lagi, dalam wisuda kali ini STMIK Primakara mendapat kado istimewa karena berhasil meraih “Akreditasi B” dengan SK No.250/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2019. Dengan pencapaian yang membanggakan ini semakin membuktikan STMIK Primakara adalah satu-satunya “Kampus IT Terbaik di Bali”.

“Wisuda kali ini spesial karena dalam kurun waktu lima tahun STMIK Primakara sudah terakreditasi B untuk untuk institusi. Jarang kampus baru bisa langsung B. Ini jadi modal STIMIK Primakara berbagai lebih kencang,” ungkap Artana lantas menambahkan untuk Prodi tahun ini terakreditasi minimal kembali B.

Cetak Startup Unggul dan Mandiri di Inbis Primakara

STMIK Primakara juga berkomitmen mendukung semakin banyaknya anak muda membangun usaha  Salah satu wujud komitmen tersebut adalah pelaksanaan Wisuda Tenant sebagai ujung dari program inkubasi di Inkubator Bisnis (Inbis) Primakara.

“Tenant-tenant yang wisuda hari ini telah memiliki berbagai pencapaian di tingkat regional dan nasional”, tambah Artana.

Ketiga tenant ini yaitu PT. Daksa Digital dengan produk Simade (Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa), PT. Farmindo Teknologi Nusantara dengan produk PONKOD (Alat Panjat Pohon Kelapa), dan CV. Hipocrates Medical Store dengan produk Puzzle Spling (Alat Bidai Tulang).

“Tenant STMIK Primakara selama mengikuti program inkubasi mendapatkan berbagai kegiatan pendampingan Investor Picthing, Business Matching, Bali Startup Camp, Primakara Startup Expo, I3E Kemenristekdikti, fasilitasi akses pendanaan ke kementerian dan sebagainya” ujar Kepala Inkubator Bisnis Primakara Bagus Putu Wahyu Nirmala di sela-sela acara Wisuda Tenant ini.

Daksa Digital adalah tenant yang dibina Inbis Primakara sejak tahun 2016. Beberapa pencapaiannya adalah produk Daksa Digital yaitu SIMADE telah mengantarkan Desa Penatih mendapatkan predikat desa terbaik dalam Lomba Desa Kelurahan tingkat regional II Wilayah Jawa dan Bali. Daksa Digital adalah salag satu tenant yang didirikan oleh alumni dan mahasiswa STMIK Primakara.

Sedangkan Puzzle Splint adalah tenant yang dibina Inbis Primakara sejak tahun 2015. Pencapaiannya adalah sudah memiliki patent dan Puzzle Splint telah digunakan di rumah sakit dan klinik yang ada di Bali.

Saat ini Bersama tenant Primakara lainnya yaitu Prenatune, sedang membangun startup Medi-call yang sudah beroperasi di 3 Kota yaitu Denpasar, Jakarta dan Jogjakarta serta memiliki kemitraan dengan perusahaan farmasi nasional yaitu Apotek K24.

PONKOD dibina Inkubator Bisnis Primakara sejak tahun 2017. Produknya juga sudah memiliki 3 Hak Kekayaan Intelektual yaitu Merek Dagang, Desain Industri dan Hak Patent.

Produk PONKOD digunakan oleh para petani pohon kelapa dan industri pariwisata di Bali dan telah mendapatkan hibah pendanaan berturut-turut 2 tahun dari tahun 2017 dan 2018 dari Kementerian Ristekdikti melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).

Serangkaian acara Wisuda III ini, STMIK Primakara juga melakukan penandatanganan MoU dengan para mitra yaitu, SMAN Bali Mandara dalam hal juga pengembangan riset, dengan IKIP PGRI Bali dalam hal sertifikasi komputer.

Lalu kerjasama dengan  Konsulat Jenderal India di Bali dalam hal pengembangan technopreneurship bersama perguruan tinggi maupun perusahaan teknologi di India  kerjasama juga dijalin  dengan Komunitas 1000 Guru Bali, Urban Radio Bali, dan LIPI.

Wisuda III STMIK Wisuda Primakara dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali, Nusa Tenggara Barat Prof.Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., yang diwakili Wayan Suarjaya, Ketua Yayasan STMIK Primakara Juniwati S. Kom,  jajaran Senat STMIK Primakara, Pimpinan PTN dan PTS di Bali,  Kepala Sekolah SMA Negri dan Swasta di Bali, serta para Mitra STMIK Primakara seperti HIPMI, JCI, perwakilan Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung. (wid)