Foto: Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S. Kom., M.M.

Denpasar (Metrobali.com)-

Technopreneurship Campus STMIK Primakara baru menginjak usia lima tahun. Namun upaya kampus ini mencetak technopreneur (entrepreneur atau wirausaha di bidang teknologi) sudah mendapatkan pengakuan nasional hingga internasional.

Kampus yang beralamat di Jalan Tukad Badung No. 135 Denpasar ini di usia yang masih “belia” juga seperti berlari dengan sederet prestasi. Yang paling membanggakan salah satunya capaian akreditasi institusi B dengan SK No.250/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2019.

Sungguh prestasi yang jarang dicapai perguruan tinggi yang baru berusia lima tahun. Bahkan STMIK Primakara tengah membidik untuk menaikan status akreditasi institusi dari B menuju A.

Dengan pencapaian yang membanggakan ini semakin membuktikan bahwa STMIK Primakara adalah satu satu-satunya “Kampus IT Terbaik di Bali”.

Bahkan kampus yang menjadi rujukan technopreneurship di Indonesia ini tengah meniti jalan menjadi PTS (Perguruan Tinggi Swasta) terbesar dan terbaik di Bali.

“Saya punya cita-cita Primakara akan jadi PTS terbaik dan terbesar di Bali dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang. Kalau ditanya berapa lama? Ya maksimal dalam 10 tahun ke depan,” kata Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S. Kom., M.M., ditemui di Denpasar, Selasa (11/6/2019).

Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk menjadikan STMIK Primakara sebagai PTS terbesar dan terbaik di Bali. Salah satunya penguatan di tiga aspek yakni Human Capital, Organization Capital dan Information Capital.

Human Capital mengacu pada peningkatkan kapasitas atau kemampuan SDM di STMIK Primakara. Kedua Organization Capital, pengelolaan organisasinya harus bagus.

“Yang paling gampang dilihat struktur organisasinya bagus, SOPnya bagus, bisa bekerja dengan nyaman yang cepat,” kata Artana yang juga Founder Kampus Alfa Prima ini.

Information Capital juga menjadi perhatian serius untuk menyediakan informasi yang akurat dan cepat untuk pengelolaan organisasi dan pengambilan keputusan.

“Kami juga menggandeng konsultan untuk menguatkan langkah dan melahirkan berbagai inovasi untuk menjadi kampus technopreneurship terbaik,” imbuh Artana.

Berapa banyak jumlah lulusan yang menjadi technopreneur ini juga menjadi  indikator kinerja STIMIK Primakara. “Sebab warna kami jelas sejak didirikan sebagai Technopreneurship Campus,” tandas Artana.

Untuk mewujudkan visi sebagai sebagai Technopreneurship Campus tersebut, selain kurikulum yang dirancang untuk menghasilkan technopreneur juga, STMIK Primakara juga didukung dengan inkubator bisnis.

lnkubator Bisnis Primakara bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia terdidik dalam menggerakkan perekonomian dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran juga didukung dengan dosen yang punya background IT & technopreneurship yang hebat, yang merupakan lulusan dalam & luar negeri dengan sertifikasi internasional TAE IV.

Apalagi didukung dengan ruang perkuliahan yang nyaman dan fasilitas yang lengkap, tentunya akan semakin memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas dan mewujudkan impian mahasiswa menjadi seorang technopreneur sukses. (wid)