Kolombo, (Metrobali.com) –

Srilanka pada Jumat memperingatkan Eropa Bersatu tidak menjadi penentu dalam pemilihan presiden pada pekan depan setelah dutabesar di Kolombo mendesak pemerintah memastikan pemilihan itu berlangsung damai.

Departemen urusan Luar Negeri menyatakan keberatan atas pernyataan dutabesar Eropa di Kolombo pada Jumat bahwa rakyat Srilanka harus bebas memilih pemimpin mereka tanpa kekerasan atau ketakutan.

“Pemilihan umum dalam negeri bukan untuk ditentukan perwakilan pemerintah asing, itu juga, beberapa hari menjelang pemilihan umum tersebut,” kata kementerian itu dalam pernyataan singkat.

Kementerian itu menuduh pada diplomat tersebut menanggapi masalah dalam negeri murni dan menambahkan bahwa Srilanka mampu menyelenggarakan pemilihan umum bebas dan adil.

Hampir semua pemilihan umum baru-baru ini dirusak tuduhan penekanan atas pemilih, penyalahgunaan sumberdaya negara dan malapraktik lain pemilihan umum.

Pernyataan Eropa Bersatu itu muncul sehari sesudah calon presiden asal lawan Maithripala Sirisena mengatakan kepada utusan asing bahwa ia takut pemerintah mengerahkan pasukan untuk mencegah suku kecil Tamil tidak memberikan suara kepada Presiden Mahinda Rajapakse, yang berkuasa pada 2005 dan pemimpin terlama berkuasa di Asia Selatan.

Rajapakse dibenci oleh banyak orang Tamil sesudah mengakhiri pemberontakan 37 tahun pada 2009, yang memicu tuduhan pelanggaran hak asasi.

Partai politik terbesar Tamil mendukung calon lawan utama Sirisena, menuduh pemimpin bertahan gagal mewujudkan rujuk di tengah kemelut melawan pemberontak Macan Tamil, yang menewaskan sekitar 100.000 orang.

Kekuatan kecil kedua terbesar, umat Islam, juga berjanji mendukung Sirisena, yang meningkatkan tantangan keras terhadap Rajapakse, yang mengadakan pemilihan umum dua tahun lebih cepat dari jadwal.

Pada empat hari lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mendesak pemerintah Srilanka memastikan pemilihan umum berlangsung damai dan kelompok kecil, termasuk Tamil dan Muslim, dapat memilih tanpa rasa takut.

Ban berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Kolombo Gamini Lakshman Peiris untuk menyampaikan harapan kuat bahwa pemerintah Srilanka akan memastikan pelaksanaan presiden secara damai dan tepercaya pada 8 Januari, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Suara partai berkuasa turun 21 angka pada pemilihan umum daerah pada September, yang menunjukkan bahwa ketenaran presiden berkurang lima tahun sesudah dipuji akibat mengakhiri pemberontakan panjang dan berdarah.

(Ant) –