Denpasar (Metrobali.com)-

Puluhan penari jauk manis dari kalangan pelajar SMA/SMK dan masyarakat umum adu tangkas sekaligus tebar pesona di ajang apresiasi seni bertajuk Bali Sani III di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Rabu (26/9) malam lalu. Secara bergantian, dengan penuh enerjik mereka mengeksplorasi daya kreatifnya di depan para dewan juri serta ratusan penikmat seni budaya. Mulai dari kalangan masyarakat luas termasuk mahasiswa setempat.

Seni pertunjukan tarian Jauk Manis yang mengisahkan kewibawaan dan karismatik seorang raja raksasa ini cukup mampu menggelitik ketawa para penikmat seni budaya yang tumpah ruah di sekitar panggung pagelaran di kampus setempat. Bahkan, para dewan juri pun terlihat harus berpikir keras dalam menentukan pemenangnya baik katagori utama dan harapan. Para dewan juri itu terdiri atas I Gede Oka Surya Negara, Ida Bagus Nyoman Mas, dan I Nyoman Budi Artha.

Kompetensi ini merupakan salah satu model kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian pada masyarakat. Bertujuan selain sebagai media edukasi yang menghibur, sekaligus juga sebagai upaya meningkatkan semangat publik terhadap program pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali. “Semoga dengan menyaksikan kompetensi ini, masyarakat tergugah untuk mendalami seni budaya Bali,” harap IB Swabawa, selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNHI Denpasar.

Kriteria penilaian tarian Jauk Manis ini menekankan pada penilaian koreografi berupa agem, tandang, tangkis dan tangkep, keserasian  yang terdiri atas kebersamaan, rias busana dan harmonisasi dengan kendang dan greget penampilan seperti sesaluk,abah dan tetuek/ekspresi.

Selain itu, kompetisi ini juga melakukan penilaian terhadap penampilan penabuh kendang pengiring tarian Jauk Manis, yang menekankan pada kompsosisi yang terdiri dari awit, awak, pekaad, isen-isen, gegelik, gegedig dan dinamika, keserasian berupa harmonis dengan tarian dan kreativitas, serta greget penampilan seperti sesaluk, abah dan ekspresi.

Menurut, I Nyoman Budi Artha, selaku dewan juri mengakui penampilan para penari Jauk Manis maupun penabuh Kendang relatif sudah sangat baik. Memang masih ada kekurangan. Asal dilatih dengan lebih serius dan tekun dapat dipastikan para penari tarian Jauk Manis maupun penabuh kendang tersebut akan mampu tampil menjadi seniman mempuni di bidangnya di masa datang. “Yang penting mau belajar dengan tekun dan serius nantinya pasti bisa menjadi seniman Bali yang profesional,” sarannya. IJA-MB