Denpasar (Metrobali.com)-

Spanduk yang dipasang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disobek orang tak dikenal. Ratusan spanduk yang dipasang di beberapa titik strategis itu dalam kondisi rusak. Kemarin, ratusan spanduk itu masih dalam kondisi baik. Namun sejak pagi tadi spanduk-spanduk tersebut sudah dalam kondisi rusak.

Diduga spanduk-spanduk itu disobek menggunakan senjata tajam. Pantauan di lapangan, spanduk yang bertuliskan “Jangan bohongi rakyat Bali, mari hitung ulang (buka C1)” itu dalam kondisi terbelah dua. Bahkan usai dirusak, siang ini beberapa spanduk itu sudah raib. Seperti dua spanduk yang terpasang di dekat Kantor DPD PDIP Bali, usai dirusak, kini spanduk tersebut sudah tak ada lagi di lokasi.

Juru bicara DPD PDIP, Ketut Tama Tenaya mengaku prihatin atas perobekan itu. “Kita sudah identifikasi, semua spanduk kami dirusak. Ada yang dirobek, ada yang tinggal sebelah, bahkan ada yang hilang,” kata dia, di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih, Denpasar, Sabtu 1 Juni 2013.

Tama merasa prihatin atas kondisi tersebut. Ia takut peristiwa itu bagian dari skenario memprovokasi kader PDIP. Tama mengimbau semua pihak menahan diri dan menghormati proses hukum yang berlangsung di Mahkamah konstitusi. “Peristiwa ini menandakan kita belum siap berdemokrasi yang sehat,” tegas dia.

“Jangan provokasi suasana Bali semakin tidak kondusif. Kita mengimbau agar tetap kondusif. Kita tidak mengganggu,” tambahnya lagi.

Tama mengaku tak mengetahui siapa yang melakukan perusakan terhadap spanduk-spanduk yang resmi dipasang DPD PDIP Bali itu. PDIP sendiri enggan terprovokasi dengan hal itu.

“Kita ingin menjaga ketenangan. Tadi pagi hancur semua. Kalau hanya satu dua spanduk saja, bisa jadi karena alam. Tapi ini semua spanduk kami dirusak. DPD PDIP Bali akan sikapi nanti secara resmi,” imbuh Tama.

“Tadi malam sekitar pukul 00.00 WITA Satgas PDIP patroli keliling, spanduk-spanduk itu masih dalam kondisi baik. Operasi perusakan sepertinya dilakukan menjelang pagi,” tambah Tama. BOB-M