Foto: Ketua Pengda Hapkido Indonesia Provinsi Bali Periode 2021-2025 Maike (kiri) bersama Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Emiliana Sri Wahjuni (kanan) yang dipercaya akan memimpin Hapkido Kota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Olahraga seni bela diri asal Korea Selatan yakni hapkido kini semakin populer dan digemari termasuk di Kota Denpasar. Sejumlah tokoh publik salah satunya Emiliana Sri Wahjuni, Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga tertarik menggeluti olahraga ini dan siap mengembangkan hapkido di Kota Denpasar.

Bahkan oleh Pengurus Daerah (Pengda) Hapkido Provinsi Bali, Emiliana Sri Wahjuni didaulat dan dipercayakan bakal memimpin kepengurusan hapkido di Kota Denpasar.

Tokoh perempuan tangguh, inspiratif, pecinta olahraga dan pemerhati pendidikan ini mengaku sangat senang bisa bergabung di hapkido dan bertedak semakin memperkenalkan olahraga seni bela diri hapkido dan mencurahkan energinya untuk berkontribusi mencetak lebih banyak atlet hapkido berprestasi di Kota Denpasar.

“Saya sangat senang bergabung di hapkido,” kata Emiliana Sri Wahjuni saat ditemui Jumat (7/5/2021) di Denpasar usai hadir dalam Musyarawah Daerah (Musda) Pengurus Daerah (Pengda) Hapkido Provinsi Bali yang memilih kembali Maike sebagai Ketua Pengda Hapkido Indonesia Provinsi Bali Periode 2021-2025.

Sinergikan dengan Program Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni

Terjunnya tokoh perempuan yang akrab disapa Sis Emil ini ingin membesarkan olahraga hapkido di Kota Denpasar sejalan dengan visi misinya di Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni di Kerta Dalem Mansion, Sidakarya yakni untuk memberdayakan masyarakat khususnya juga mewadahi kreativitas generasi muda di berbagai bidang termasuk olahraga.

“Kebetulan saya punya Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni, jadi bisa menambah semarak kegiatan disana dan mengajak generasi muda menggeluti olahraga ini dan mencetak lebih banyak atlet hapkido di Kota Denpasar. Di sekitar tempat saya juga banyak anak-anak yang bisa dibimbing dan dilatih menjadi, atlet hapkido” ungkap Sis Emil.

“Jadi sebelumnya kalau kami ada perempuan tangguh sekarang ada pendekar tangguh bukan pendekar mabok,” seloroh Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Ditanya mengenai awal mula ketertarikannya dengan olahraga hapkido, Sis Emil mengaku tahu olahraga ini dari teman-temannya yang lebih dahulu menggeluti olahraga seni bela diri asal Korea Selatan ini.

“Saya ini kan memang senangnya olahraga tapi yang lembut-lembut. Dan pas saya dikenalin dengan olahraga seni bela diri hapkido, saya tertarik,” tutur Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Ini Program Kerja Hapkido Bali

Sementara itu Ketua Pengda Hapkido Indonesia Provinsi Bali Periode 2021-2025 Maike memaparkan rencana program kerja yang akan dilaksanakan oleh Kepengurusan Hapkido Bali periode 2021 – 2025.

Pertama, membentuk Pengurus Kota dan Pengurus Cabang di enam kabupaten/kota yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana, Gianyar dan Karangasem. Kedua, Hapkido Bali akan mengajukan permohonan menjadi anggota KONI di tahun 2021.

Ketiga, akan menggelar Kejurnas HAPKIDO 2021 yang rencananya akan diadakan di Bali pada tanggal 13 November 2021. Keempat, Hapkido Bali akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh PPHI, termasuk diklat pelatih, diklat wasit, Eksebisi PON 2021 dan PON 2024.

Kelima, Hapkido Bali juga akan mengikuti Pra PON 2023. Keenam, Hapkido Bali juga akan melakukan perekrutan pelatih-pelatih dari bela diri lain.

Program kerja ketujuh akan dilakukan pengembangan Hapkido di seluruh Bali dengan menambah jumlah pelatih melalui program Short Course untuk member Hapkido Indonesia. Terakhir, penambahan Sabuk Hitam melalui Ujian Kenaikan Tingkat Black Belt Hapkido WHMAF.

Mengenal Hapkido

Hapkido adalah seni bela diri Korea yang sangat dinamis dan eklektik.Itu adalah bentuk pertahanan diri yang memakai teknik-teknik kuncian (joint locks), bergulat (grappling) dan berbagai teknik seni bela diri seperti tendangan (kicks), pukulan (punches), lemparan (throwing), serangan sabetan dan tusukan (striking).

Ada juga penggunaan senjata tradisional, termasuk pisau, pedang, tali, nunchaku, tongkat, tongkat pendek (dan bong) dan staf (bong, pistol, BO) yang bervariasi dalam penekanannya tergantung pada keperluan dan keperluan sesuai ujiannya. “Jadi dapat dikatakan hapkido seni beladiri yang komplit,” katanya.

Hapkido berisi baik teknik pertempuran panjang dan jarak dekat, memanfaatkan tendangan sambil meloncat dan serangan tangan pada jarak pertarungan yang lebih panjang atau pada pertarungan jarak dekat mempergunakan kuncian serta serangan pada titik jalan darah atau lemparan.

Hapkido juga menekankan gerakan melingkar, pengalihan kekuatan dan kontrol dari lawan. Praktisi berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui gerak kaki dan posisi tubuh untuk menggabungkan penggunaan pengaruh pengungkitan (untuk membuat posisi lawan tak seimbang) dan menghindari penggunaan kekuatan dihadapi dengan kekuatan. (wid)