Foto: Anggota MPR RI/ Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Gde Sumarjaya Linggih S.E.,M.AP., bersama warga saat acara sosialisasi penguatan Empat Pilar Kebangsaan.

Singaraja (Metrobali.com)-

Kesadaran masyarakat Bali sangat tinggi dalam menjaga keberadaan adat istiadat dan budaya lokal, sehingga mendorong terbangun budaya nasional.

Hal ini menjadi kekuatan yang perlu terus dibangun sebagai bagian penguatan Empat  Pilar Kebangsaan.

Demikian disampaikan Anggota MPR RI Gde Sumarjaya Linggih S.E.,M.AP., yang akrab disapa Demer saat menggelar sosialisasi dan penguatan Empat  Pilar Kebangsaan di kediamannya, diJalan Udayana, Singaraja, Selasa (27/11/2019).

Sosialisasi digelar dalam rangka memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam menjaga keberadaan adat istiadat dan budaya lokal Bali.

Demer yang merupakan Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI mengatakan, Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus menjadi pedoman dan ditanamkan dalam jiwa setiap warga negara di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Konsep Empat Pilar Kebangsaan harus tetap kuat dan kokoh untuk menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar demi menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, kenyamanan, keadilan, serta kemakmuran dan kesejahteraan.

Demer menegaskan  setiap turun ke masyarakat, sudah menjadi kewajiban selaku anggota parlemen mengingatkan dan memupuk rasa nasionalisme masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI.

“Kita harus optimis dengan keberagaam adat dan budaya akan menjadikan negara ini kuat menuju Indonesia Emas,” ungkap Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini.

Di hadapan masyarakat, Demer mengingatkan, sejatinya kita harus selalu bersyukur hidup di NKRI. Pasalnya, meski Indonesia masih berkembang, belum merupakan negara maju, masyarakat hidup dengan suasana tenteram dan damai.

“Kita patut bersyukur bisa hidup di Indonesia dengan suasana tenteram dan damai. Khusus di Bali, selama ini tidak ada hal terlalu krusial soal adat dan budaya,” kata politisi Golkar asal desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan ini.

“Nah itu tak terlepas dari kesadaran masyarakat dalam menjaga keberadaan adat istiadat dan budaya lokal, sehingga terbangun budaya nasional,” imbuh Anggota DPR RI empat periode ini.

Ia pun menyinggung agar tidak terjadi jurang kesenjangan sosial yang cukup besar dan lebar maka desa perlu dibangun, masyarakat desa perlu diberdayakan. ” Kita bersama menjaga empat pilar dari desa,” ajak Demer.

Pihaknya berharap sosialisasi empat pilar kebangsaan mampu meningkatkan nilai-nilai kebangsaan sehingga nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia pun mengaku senang sosialisasi empat pilar kebangsaan tidak hanya dihadiri komponen masyarakat adat dari Kabupaten Buleleng, masyarakat Karangasem juga hadir hari ini.

“Nantinya, empat pilar bukan sekedar suara saja, tapi langsung diimplementasikan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya lokal di  Bali,” tutup Demer. (wid)