Keterangan foto: Pemanfaatan varietas unggul sorgum Bioguma rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama atau MoU antara Balitbangtan dengan tiga perusahaan yakni PT Inti Daya Kencana, PT Anggro Indah Permata 21 (PT. AIP21) dan PT Indonesian Climate Change Trust Fund (PT. ICCTF) di Kantor Balitbangtan, Jakarta, Selasa (13/8/2019)/MB

Jakarta, (Metrobali.com) –

Tiga perusahaan swasta siap memanfaatkan dan mengembangkan varietas unggul baru sorgum Bioguma rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Pemanfaatan varietas unggul tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama atau MoU antara Balitbangtan dengan tiga perusahaan yakni PT Inti Daya Kencana, PT Anggro Indah Permata 21 (PT. AIP21) dan PT Indonesian Climate Change Trust Fund (PT. ICCTF) di Kantor Balitbangtan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

“Benih varietas unggul ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi pertanian di daerah-daerah yang secara iklim memang terjadi perubahan iklim. Jadi masyarakat harus mempunyai pilihan agar produktivitas lahan mereka tetap terjaga,” ujar Project Team Leader PT. ICCTF, Sudaryanto saat diwawancara.

Pada Kesempatan ini, Balitbangtan menyerahkan 10 kg benih sorgum Bioguma kepada PT Inti Daya Kencana untuk dikembangkan di provinsi NTT sebagai bahan pangan alternatif. Balitbangtan juga menyerahkan 50 kg sorgum Bioguma kepada PT AIPB1 untuk dikembangkan di Lampung sebagai bahan pangan, pakan dan bahan bakar. Sementara PT ICCTF memeroleh 50 kg untuk dikembangkan di sejumlah provinsi sebagai bahan pangan dan pakan.

Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) Balitbangtan, Mastur PhD menyambut baik kerja sama yang dijalin dengan tiga perusahaan tersebut. Menurutnya, sorgum memiliki kemampuan multiplikasi yanag cukup tinggi. Setiap 1 hektare membutuhkan 10 kg yang akan menghasilkan 200 kg benih.

“Untuk memperbanyak benih perlu kerja sama dengan para penangkar benih dan pihak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang ada di setiap provinsi,” ujar Mastur.

Mastur menambahkan, dalam waktu dekat akan diadakan workshop yang akan mengundang pelaku dari berbagai bidang untuk pengembangan sorgum manis ini. Baik dari aspek pemuliaan, budidaya, pascapanen maupun mekanisasi.

Selain sorgum bioguma, Balitbangtan juga memiliki beberapa varietas unggul baru yang segera di-launching, diantaranya kedelai biosoy, padi  biopatenggang dan jeruk tanpa biji. (M.Hasni Zulfikar/Andika Bakti)

Editor: Hana Sutiawati