Jembrana (Metrobali.com)-

Kecelakaan hingga menelan korban jiwa kembali terjadi. Selasa (27/11) malam sekitar pukul 23.30 wita dua orang yang bekerja sebagai pelayan kafe di Desa Dlod Berawah-Mendoyo tewas setelah ditabrak mobil Avansa  yang dikemudikan I Putu Nopta Setiawan (25) asal Dusun Sumbul, Desa Dangin Tukaddaya-Jembrana.  Akibat kejadian tersebut kedua korban yang sempat terpental jauh itu langsung dibawa ke Rumah Sakit dengan kondisi  satu sekarat dan satu lagi meninggal dunia ketika tiba di RSUD Negara.

Berdasarkan pantauan Metrobali di Rumah Sakit Korban meninggal diketahui bernama Riski Rahmaningtyas (20) warga asal Jalan Mayar RT 03 RW 02 , Lingkungan Puring Kelurahan Siewu, Kecamatan  Patrang – Jember dengan luka  parah pada bagian kepala bagian belakang robek, luka pada leher, serta luka pada punggung. Hingga kini mayat korban masih berada di kamar mayar RSUD Negara sambil menunggu kedatangan dari pihak keluarga.

Sedangkan korban yang selamat dari kecelakaan maut kemarin malam adalah. Nunuk (35) warga adal Surabaya dengan  kodisi sobek pada dahi kanan, bibir atas, dan pipi kiri, serta luka pada lengan kanan. Dikatakan korban yang sembari diberikan perawatan itu mengaku saat itu dirinya berjalan dengan temannya itu sehabis dari beli es di warung milik Luh Eko dipinggir jalan tepat di depan Kafe Mahkota yang berada ditimur jalan itu, setelah beranjak dari warung yang sempat terbakar beberapa bulan lalu itu, datanglah mobil Avansa warna merah maron dengan nomor polisi DK  melaju dari utara 665 WF tanpa menyalakan lampu utama dan sudah terlihat oleng dengan kecepatan tinggi lantaran jalan lurus dan turunan landai.

Korban yang mengetahui hal tersebut mencoba minggir ke sisi jalan bermaksud terhindar dari serempetan mobil itu, namun apa daya malang tak bisa dihindari mobil dengan keras menyambar dan menabraknya.  ” Saya sudah sempat minggir tapi tetap saja saya ditabrak dan setelah kejadian itu saya sudah tidak ingat lagi apa lagi, dan saya sadar sudah berada dirumah sakit ini,”jelas Nunuk yang bekerja dikafe Sari Mai di Desa Dlod Berawah.

Disisi lain dikatakan salah seorang teman korban yang ikut merawat Nunuk mengatakan kalau kuat dugaan sopir mobil Avansa itu karena mabuk, dilihat dari gaya membawa mobil yang sleak-sleok, bahkan menurut informasi mobil itu sempat menyerempet salah seorang warga di Desa Tegalcangkring.

Kejadian tersebut dibenarkan Kasat Lantas Polres Jembrana AKP I GM Punia ketika ditemui di Polres Jembrana Rabu (28/11) pagi tadi. Pihaknya belum berani memastikan secara pasti apa penyebab sopir  menabrak dua pelayan kafe itu, apakah sopir mabuk atau tidak menguasai kendaraan lantaran baru belajar,  namun dugaan sementara sopir dalam keadaan mabuk dan juga kurang kehati-hatian sopir lantaran tidak menyalakan lampur utama depan mobil sehingga tidak mengetahui adanya pejalan kaki.

” Tersangka yang jelas melanggar karena tidak menyalakan lampu utama. Saat ini tersangka masih diperiksa oleh anggota  satuan unit lakalantas dan mobil Avanza yang sedikit penyok dibagian depan diamankan di Unit Lakalantas Polres-Jembrana.,”jelasnya. Dari data yang diperoleh kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa terjadi secara beruntun mulai Sabtu hingga Selasa ini dan dalam sebulan kejadian kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia sebanyak  27 kali. DEW-MB