Songsong Tahun 2020, STIKOM Bali Grup Siap Go Internasional

Denpasar (Metrobali.com) 

Barangkali masyarakat Bali boleh berbangga sebab STIKOM Bali yang mempelopori sekaligus menggagas masa depan digitalisasi internet of things yang memudahkan langkah kehidupan sehari-hari. bahkan jauh disaat pemerintah belum mencanangkan menghadapi revolusi industri 4.0, STIKOM Bali sudah lebih dulu memulai.

Hal tersebut terungkap saat acara ‘Ngopi Bareng Dengan Media’ di Ruang Rektorat STIKOM Bali di Denpasar bersama para praktisi pendidikan yakni Prof. Dr. I Made Bandem, MA, Dr. Dadang Hermawan, Drs. I B Dharmadiaksa, M.Si., Ak. dan Drs. Satria Dharma., Sabtu (16/11/2019).

“STIKOM Bali sudah menjadi sebuah grup yang memliki 29 lembaga atau perusahaan yang pada umumnya bergerak di bidang pendidikan formal maupun non formal yang memiliki visi dan misi jauh kedepan,” tutur Dr. Dadang Hermawan, Rektor STIKOM Bali menerangkan di hadapan Media.

Menurutnya, saat ini sudah menjelma menjadi sebuah grup yang cukup besar, eksistensinya sudah diakui di seluruh Indonesia, khususnya di Bali. Bahkan Pada tahun 2016 lalu, STIKOM Bali mulai menginkubasi 6 tenant atau start up (Troll = traktor digital, Jemari channel = pusat endek bali online, Agrito = alat pemantau hidrofonik, Pasopati = booking atraksi seni Bali online, Amacall = Perawatan Bayi dan Ibu Hamil online dan Craftigo = Travel Bali online) yang telah running, dan telah mendapat hibah dari Kemenristekdikti Rp 1,7 milyar.

“Untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 atau era digital, yang ditandai dengan berkembangnya Artificial Intellegence (kecerdasan buatan), Internet of Things (Sensor, perangkat pintar), 3 D Printing, Robotic, Block Chain, Drone, Virtual Reality, Augmented Reality, maka seluruh civitas akademika di lingkungan ITB STIKOM Bali grup telah siap dan tidak mau hanya jadi penonton atau pengguna saja, tapi berusaha jadi bagian dari pemain, yang mampu menguasai Revolusi Industri 4.0 tersebut,” tutur Dadang.

Bersama-sama dengan beberapa alumni mendirikan dan mengembangkan PT Bukaloka Teknologi Indonesia (Bukaloka) yang merupakan aplikasi market place dan e wallet pertama dan terbesar di Bali yang menyediakan beberapa paket Tour, Sewa mobil dan menjadi alat pembayaran SPP dan kebutuhan sehari-hari di lingkungan STIKOM Bali Grup.

Juga mendirikan PT Data Yasa Komputer yang menangani kebutuhan di lingkungan STIKOM Bali Grup terutama yang terkait dengan bidang perangkat keras dan PT Mitra Bisnis Ciptakarya yang khusus melayani bidang pengembangan perangkat lunak dan digital marketing baik untuk eksternal maupun internal Grup STIKOM Bali,” tuturnya.

“Bagi yang akan memasuki dunia kerja, beberapa sertifikat yang harus mereka dapatkan adalah Toefl/ielts bahasa Inggris (wajib semua prodi, malahan untuk kelas Internasional ada program Diploma 1 Bahasa Inggris dari NIIT India), Microsoft Office, Computer Security, Network Security, Oracle, Cisco, Manajemen Proyek, Supply Chain Management dan lainnya yang secara berkala para pemegang sertifikat tersebut harus meng-upgrade kompetensinya,” terangnya.

Menurut Dadang, kini STIKOM Bali sudah Go International, dan telah berkolaborasi dengan Microsoft Indonesia dan juga telah menerapkan sistem penjaminan mutu internasional ISO 9001 – 2000.

Telah dibuka kelas dual degree dengan HELP University di Kualalumpur Kelas dual system dengan beberapa perguruan tinggi di Taiwan (Wufeng University, Taiwan University Marine of Technology, Chienko University dan menyusul PT lainnya di Taiwan dan Amerika) Dan kini untuk Kuliah di STIKOM Bali sambil magang di Jepang. (hd)