Foto: Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali di sela-sela pelepasan Fun Bike, Kamis (3/6/2021) serangkaian memperingati Hari Sepeda Sedunia, atau World Bicycle Day, HUT ke-61 SOKSI dan HUT ke-42 Yayasan Ngurah Rai.

Badung (Metrobali.com)-

Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali bersama Amatra Cycling Club (ACC) SOKSI Bali menggelar acara Fun Bike, Kamis (3/6/2021) malam serangkaian memperingati Hari Sepeda Sedunia, atau World Bicycle Day yang jatuh pada hari ini 3 Juni 2021.

Kegiatan Fun Bike ini juga serangkaian memperingati memperingati HUT ke-61 SOKSI dan HUT ke-42 Yayasan Ngurah Rai. Fun Bike dimulai dari depan Sekolah Ngurai Rai (SMP,SMA dan SMK Ngurah Rai), Kerobokan Badung atau tepatnya di sebelah selatan kediaman Amatra di Jro Kawan Kerobokan Badung yang dilepas langsung Amatra yang akrab disapa Gus Adhi bersama Ketua Amatra Cycling Club (ACC) SOKSI Bali AA Bagus Kadek Kusimantara.

Rute Fun Bike ini start dimulai dari depan Sekolah Ngurah Rai,menuju ke Gadon, Batuculung, Tegaljaya, Jalan Gatot Subroto (Gatsu), Padangsambian, Tegal Lantang Kaja, Jalan Marlboro, Pengubengan Kangin, Pengubengan Kauh, Banjar Semer, Peliatan, Anyar” kelod, Anyar” Kaja, Silayukti, hingga akhirnya finish di jalan di depan Sekolah Ngurah Rai Ngurah.

Kegiatan Fun Bike yang digelar dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan memperhatikan safety cycling tanpa mengganggu arus lalu lintas ini diikuti antusias para peserta yang terdiri dari para pecinta bersepeda, komunitas bersepeda, perwakilan anggota Amatra Cycling Club (ACC) SOKSI se-Bali, perwakilan anggota SOKSI Z se-Bali, serta masyarakat umum.

“Di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kita harus tetap menjaga imunitas dan tetap sehat, salah satunya dengan rajin berolahraga bersepeda. Bersepeda ini murah, menyehatkan, asyik dan menyenangkan,” ujar Gus Adhi ditemui usai melepas Fun Bike.

Gus Adhi yang juga merupakan Anggota Komisi II DPR RI dengan lingkup tugas di bidang dalam negeri, sekretariat negara, dan pemilu ini menambahkan pihaknya sengaja memilih waktu Fun Bike di malam hari ini karena polusi udara relatif rendah.

“Kita juga ingin ada suasana yang berbeda tapi tetap mengutamakan protokol kesehatan dan safety riding bersepeda,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini.

Untuk diketahui, Hari Sepeda Sedunia, atau World Bicycle Day diperingati setiap tahunnya pada 3 Juni sejak tahun 2018. Hari Sepeda Sedunia tahun 2021 ini memiliki tema “Keunikan, keserbagunaan, dan umur panjang sepeda sebagai moda transportasi yang sederhana, berkelanjutan, ekonomis, dan andal.”

Hari Sepeda Sedunia sendiri diperingati karena bersepeda memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa untuk semua kelompok umur. Di tengah pandemi COVID-19 dan sepeda adalah moda transportasi yang lebih baik, yaitu terjangkau, ramah lingkungan, dan sehat.

Selain menyehatkan dan bisa meningkatkan imunitas terhindar dari Covid-19, kata Gus Adhi yang merupakan politisi senior Golkar asal Kerobokan BAdung ini, bersepeda juga merupakan kecintaan kita terhadap lingkungan. Sebab sepeda adalah moda transportasi yang sangat ramah lingkungan dan dengan bersepeda dapat ikut berkontribusi mengurangi tingkat polusi udara di Bali khususnya di wilayah perkotaan.

“Bersepeda ini bisa menangkal” Covid-19 dan bentuk kecintaan kita pada lingkungan. Karena dengan bersepeda kita ikut mengurani polusi udara yang tiap hari makin parah dan mengancam kesehatan ini,” ujar Gus Adhi yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Ngurah Rai ini.

“Kita jangan abai dengan polusi udara ini sebab efeknya dalam jangka panjang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan kita,” sambung  Gus Adhi yang sebelumnya bertugas di Komisi IV DPR RI membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, kelautan dan perikanan ini.

Ini Sejarah Hari Sepeda Dunia

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan 3 Juni setiap tahun sebagai Hari Sepeda Sedunia pada April 2018. Perjuangan Leszek Sibilski dan dukungan Turkmenistan dan 56 negara lain untuk mengakui Hari Sepeda Dunia menghasilkan penciptaan dari hari tersebut.

Banyak kegiatan diadakan di seluruh dunia pada hari ini, termasuk di World Cycling Center (WCC) milik UCI di Aigle. Hari Sepeda Sedunia diciptakan untuk menghormati berbagai jenis pengendara sepeda yang ada di seluruh dunia.

Sepeda, dan bagaimana ia menjadi milik dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia juga diperingati pada hari tersebut. Sepeda dikenal sederhana, murah, dan dapat diandalkan. Sepeda juga dikenal sebagai moda transportasi yang bermanfaat bagi lingkungan.

Selain itu, sepeda tidak hanya membantu individu dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain tetapi juga dapat digunakan untuk mengangkut lebih dari sekedar penumpang.

Hari Sepeda Sedunia tidak hanya menghormati sepeda di seluruh dunia tetapi juga mendorong Negara-negara Anggota untuk fokus pada kebijakan dan program yang melibatkan sepeda dalam pembangunan nasional dan subnasional.

Tujuan Memperingati Hari Sepeda Sedunia Bersepeda adalah cara transportasi yang sederhana, andal, dan bermanfaat bagi lingkungan. Sepeda dapat berfungsi sebagai alat untuk pengembangan pribadi serta sarana untuk mendapatkan akses ke pendidikan, perawatan kesehatan, dan olahraga.

Sepeda juga merupakan simbol transportasi ramah lingkungan yang juga menghemat bensin. Inilah alasan mengapa Hari Sepeda Sedunia diperingati: Peningkatan penggunaan sepeda berarti emisi gas rumah kaca yang lebih rendah: Bersepeda berkontribusi pada mitigasi emisi karbon dioksida karena memiliki nilai nol-emisi intrinsik.

Bersepeda mengarah ke kehidupan yang lebih sehat: Bersepeda mengarah pada peningkatan kebugaran kardiovaskular, kekuatan otot, dan fleksibilitas. Ini meningkatkan mobilitas sendi dan membantu mengurangi tingkat stres.

Bersepeda menghemat uang: Sepeda gratis untuk dikendarai dan mode perjalanan bebas stres. Sadar tentang lingkungan lokal: Bersepeda membantu kesadaran tentang lingkungan lokal dan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. (wid)