Keterangan foto: Pada Sabtu (03/07) sebanyak 176 penerima manfaat Beastudi Etos dari 17 kampus di Indonesia dan umum mengikuti Inspiring Leadership Talk/MB

Yogyakarta, (Metrobali.com) –

Milienial sebagai salah satu penopang kemajuan bangsa digadang-gadang mampu mewujudkan mimpi bangsa ke arah yang lebih baik. Untuk mewujudkan pemuda terbaik negeri ini Beastudi Etos menggelar Sociopreneur Camp (SPC) 2019 yang dilaksanakan selama enam hari di Yogyakarta.

Pada Sabtu (03/07) sebanyak 176 penerima manfaat Beastudi Etos dari 17 kampus di Indonesia dan umum mengikuti Inspiring Leadership Talk dengan tema “Milenial Sociopreneur Empowering Indonesia” yang diisi tokoh-tokoh mumpuni di bidangnya seperti Hendri Trisakti Surya (Perwakilan UGM), Bambang Suherman (Aktivis dan Pegiat Kemanusiaan), Budi Sugandi (CEO Klikcoaching, Deputi Inovasi PPI Tiongkok),  Edy Fajar Prasetyo (Founder Eco Business Indonesia), Urip Budiarto (Direktorat Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan, dan Keuangan Mikro Syariah. KNKS).

“Pemuda berkontribusi jangan hanya di level Indonesia, karena kalian adalah pemuda yang mampu melakukan lebih. Dalam praktiknya harus berbicara dalam level kontribusi untuk dunia,” kata Muhammad Syafie el Bantanie membuka Inspiring Leadership Talk di Auditorium MM UGM.

Inspiring Leadership Talk merupakan salah satu rangkaian dalam SPC 2019 sebagai  momen bagi penerima manfaat Beastudi Etos dan umum untuk mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi sebagai bahan bakar utama untuk bergerak dan mengeksplorasi potensi.

“Rekam jejak kalian sebagai pemuda harus mendunia, karena kalian harus bisa mempengaruhi dan mengintervensi kebijakan-kebijakan dunia agar tak ada dualitas dalam dunia ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Hendri Trisakti Surya, perwakilan Universitas Gajah Mada (UGM) menjelaskan jika generasi milenial ialah generasi yang memiliki peluang serta risiko.

“Kita seperti menyiapkan bom waktu, karena saat ini banyak milenial yang masih bertumpu pada hal-hal berbau material saja, padahal berkontribusi melalui pemberdayaan masyarakat menjadi tanggung jawab kita bersama. Karena itulah tugas kita sebagai milenial untuk mengembangkan potensi di dalam pemberdayaan masyarakat demi mewujudkan peradaban lebih baik,” ujar Hendri.

Membangun pemahaman dan wawasan penerima manfaat sebagai generasi milenial yang akan mengambil peran dalam mewujudkan Indonesia berdaya melalui pengoptimalan gerakan pemberdayaan dengan pendekatan teknologi dan inovasi, menjadi target utama dihelatnya Inspiring Leadership Talk Sociopreneur Camp 2019 ini.

“Nusantara lebih hebat dari negara manapun di dunia, maka tugas kita untuk membuktikan itu,” tutup Hendri. (AR).

Editor: Hana Sutiawati