MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Soal Sandiaga Uno berhenti dan hindari penyalahgunaan anggaran

Dokumentasi Sandiaga Uno. Penggemar olahraga yang pernah menjadi tokoh sentral di jajaran eksekutif Grup Saratoga ini dicatat Forbes pada 2013 sebagai orang paling kaya ke-47 di Indonesia.

Jakarta (Metrobali.com)-
Sandiaga Uno, bakal calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto, yang berlatar pengusaha berhenti dari posisinya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta masa bakti 2017-2022. Dia katakan, salah satu pertimbangannya untuk menghindari menyalahgunakan birokrasi, anggaran, dan fasilitas negara.

Ia mempertimbangkan betapa besar tugas seorang wakil gubernur, betapa berat tugas yang diemban di Jakarta, dan menghindari resiko politisasi jabatan, menjauhkan dari mudharat pejabat yang mengintevensi dan menyalahgunakan birokrasi, anggaran, dan fasilitas.

“Maka saya memilih ikhlas untuk tidak mengambil cuti, saya ingin mendahulukan kepentingan warga Jakarta juga aspirasi rakyat Indonesia di atas kepentingan saya sendiri dan golongan,” kata dia, pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD, Senin.

Pilihan dia berhenti menjadi wakil gubernur DKI Jakarta didasari komitmen dan tanggung jawab untuk memberikan ruang dan kepastian kepada wakil gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikannya, agar dapat bekerja maksimal bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Beberapa hari belakangan ini saya sudah merasakan kehilangan momen-momen bekerja keras bersama dengan Pak Gubernur Anies Baswedan, namun saya meyakini jauh hari, bahkan sejak awal bahwa Jakarta Insya Allah akan menjadi lebih baik, maju, berbahagia dan lestari di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur Anies Baswedan,” kata dia.

Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi, kepada para wakil ketua dan segenap anggota DPRD DKI Jakarta, yang penuh komitmen bekerjasama dengan baik dan dinamis dalam bingkai demokrasi yang teduh beretika dan saling menghormati menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai wakil gubernur.

“Saya ingin menggarisbawahi, pencapaian pembangunan Jakarta, dengan segala kendala, permasalahan dan kekurangannya sampai saat ini, merupakan kinerja bersama, dan bagian tak terpisahkan dari hasil pembangunan sebelumnya,” katanya.

Saat bertugas bersama Baswedan yang bekerja menunaikan janji kerja kepada warga Jakarta, berkomitmen mengabdi, konsisten menekan kepentingan pribadi, disertai upaya terus menerus untuk mengutamakan kepentingan rakyat.

“Khususnya menggerakkan perekonomian lewat upaya penumbuhan wirausaha, menjinakkan kenaikan harga-harga, dan membuka lapangan kerja, khususnya warga tidak mampu yang sering termarginalkan,” kata Uno.  Sumber : Antara