Semarapura (Metrobali.com)-

Sekda Klungkung Ketut Janapria meminta semua pihak terkait membiarkan upaya penjajakan utang sekitar Rp 1 triliun yang dilakukan Bupati Klungkung Wayan Candra ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) berjalan terlebih dahulu. Kendati, Sekda mengakui sejauh ini belum ada gambaran pasti terkait program yang akan dijalankan dengan utang itu. Pasalnya, proses penjajakan utang masih sangat panjang dan membutuhkan analisis matang melibatkan konsultan profesional.

”Masalah utang ke PIP sempat menjadi salah satu agenda pembahasan dalam rapat staf yang dilakukan Bupati Candra, Senin (12/9),” ujar Janapria ketika dimintai konfirmasi, Selasa (13/9) kemarin.

Sebagaimana pengalaman dirinya terlibat dalam tim P3KT East Java-Bali saat pinjaman dana ke Bank Dunia, di mana proses pinjaman membutuhkan waktu hingga dua tahun. ”Perlu analisis, libatkan konsultan profesional hingga akhirnya ada keputusan apakah daerah itu layak dapat pinjaman atau tidak,” ujarnya. Di mana, saat itu (tahun 1980-1990) Klungkung dianggap tak layak menerima bantuan Bank Dunia.

Meski demikian, Janapria menyatakan apa yang dilakukan Bupati Candra (menjajaki utang – red) tidak salah. Apalagi diatur dalam Undang-undang Keuangan Negara yang nantinya harus melalui persetujuan Menteri Keuangan dan tentunya persetujuan DPRD Klungkung.  ”Pokonya, banyak aturan main yang diikuti,”  katanya.

Dengan kemampuan Klungkung saat ini (jika dilihat PAD hanya Rp 30 miliar), layakkah Klungkung mengajukan pinjaman hingga hampir Rp 1 tiliun? Ditanya demikian, Janapria tidak menjawab. Dia mengalihkan pembicaraan dengan menyatakan yang jelas, untuk permohonan pinjaman ke PIP, Menteri Keuangan sudah menetapkan pemanfaatannya secara jelas. Di antaranya untuk program pembangunan cost recovery. Seperti program pengelolaan air bersih, limbah, sampah dan beberapa program lain. Lantas, program apa yang sudah dirancang Klungkung hingga membutuhkan dana sebegitu banyak? Lagi-lagi Janapria tak menjawab pertanyaan itu. Nanti pasti dibahas lagi.  ”Ini kan baru penjajakan awal,’ sebutnya. (GAB-MB)