Kepala Kalak BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo Arta Permana

Kepala Kalak BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo Arta Permana

Jembrana (Metrobali.com)-

Surat BPBD Jembrana yang dikirim kepada 5 kecamatan di Jembrana terkesan dicuekin.

Dari 5 kecamatan, hanya kecamatan Pekutatan saja yang mengirin data komplit, diantaranya berisi jumlah pengungsi dengan status pelajar, lansia dan ibu hamil. Sementara empat lainnya, belum.

Dalam surat tersebut pihak BPBD meminta agar camat dapat memerintahkan jajaran pemerintah desa/kelurahan di masing-masing wilayah untuk melakukan pendataan ulang sehingga data pengungsi mandiri di Jembrana menjadi lebih valid.

“Ya, baru Kecamatan Pekutatan saja yang sudah mengirim. Yang lainnya masih gelontongan belum terinci seperti Kecamatan Pekutatan” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susilo Artha Permana, ditemui di Kantor BPBD Je,mbrana, Kamis (28/9).

Ia menduga 4 kecamatan lainnya masih melakukan validitasi data. “Mudah-mudahan besok semua bisa selesai, sehingga data yang kita kirim bisa lebih valid” harapnya.

Lanjut Eko, di Kecamatan Pekutatan dari data yang masuk terdapat 52 anak-anak dengan status pelajar, diantaranya 29 orang SD, SMP 12 orang, SMA 11 orang dan satu orang berstatus mahasiswa. Selain itu juga disebutkan terdapat seorang ibu hamil dan 23 orang jompo atau lansia.

Terkait jumlah pengungsi mandiri dari Kabupaten Karangasem ke Kabupaten Jembrana menurut Eko terus bertambah. Dari data yang sudah masuk imbuh Eko setelah dilakukan rekapitulasi hingga Kamis (28/9) pukul 18.00 Wita tercatat ada 420 jiwa warga Karangasem yang mengungsi ke Jembrana.

“Ada penambahan sebanyak 82 jiwa. Rabu kemarin kita data sebanyak 338 jiwa” ujarnya. MT-MB