Denpasar (Metrobali.com)-

SMP Negeri 1 Denpasar menyiapkan bonus sebesar Rp100 ribu bagi setiap siswa di sekolah itu yang meraih nilai 10 pada ujian nasional.

“Setiap mata pelajaran yang mendapat nilai 10 mendapat bonus Rp100 ribu. Kalau satu siswa ternyata mendapatkan nilai 10 lebih dari satu mata pelajaran, maka tinggal dikalikan saja. Pemberian bonus semacam ini juga sudah kami lakukan tahun lalu,” kata Kepala SMP Negeri 1 Denpasar Anak Agung Gede Agung Rimbya Temaja di Denpasar, Sabtu (1/6).

Pada tahun lalu, ujar dia, dana yang dikeluarkan pihak sekolah untuk memberikan bonus bagi siswa peraih nilai 10 mencapai Rp30,7 juta.

Saat itu, peraih nilai UN murni tertinggi nasional yang kebetulan juga dari SMP Negeri 1 Denpasar bahkan mendapatkan Rp400 ribu karena keempat pelajaran yang diujikan mendapat nilai sempurna, yakni 10.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh saat menyampaikan keterangan hasil UN pada Jumat (31/5) menyebutkan SMP Negeri 1 Denpasar menduduki peringkat keenam secara nasional dengan rata-rata nilai UN tertinggi (9,05). Sedangkan di Bali, sekolah favorit itu menempati posisi teratas dalam raihan nilai UN.

“Walaupun tetap masuk 10 besar, sebenarnya prestasi sekolah kami tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu sekolah kami menempati peringkat pertama di Indonesia dengan rata-rata nilai 9,65, serta beberapa siswa kami masuk 10 besar peraih nilai UN tertinggi nasional,” katanya.

Sedangkan sekarang, seorang siswa SMP Negeri 1 Denpasar yakni Anak Agung Ayu Vira Sonia merupakan satu diantara tiga peraih nilai tertinggi UN SMP di Tanah Air dengan rata-rata 9,90.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi sekolah kami, kebanggaan bagi Kota Denpasar dan Bali atas berbagai prestasi yang telah diraih siswa SMP Negeri 1 Denpasar. Tahun depan kami akan berupaya terus memantapkan proses pembelajaran para siswa supaya bisa meraih prestasi terbaik lagi,” ucapnya.

Pihaknya memprediksi penyebab turunnya rata-rata nilai siswa pada UN SMP tahun ini karena adanya 20 paket soal serta lembar jawaban komputer yang disediakan terlalu tipis sehingga lebih menyulitkan siswa.

“Padahal proses pendidikan yang kami terapkan untuk persiapan UN tidak jauh berbeda dengan sebelumnya yakni mengadakan pemantapan sore untuk siswa dari kelas VII-IX dan juga pemantapan minggu intensif,” kata Rimbya.

Bagi 10 siswa yang mendapatkan nilai UN terbaik di sekolah itu, orang tuanya juga akan diundang saat upacara perpisahan. INT-MB