Bangli (Metrobali.com)-

Tim Penilai Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) Provinsi Bali tingkat SMA, SMP dan SD, Senin (7/11) melaksanakan penilaian di SMAN 1 Tembuku. Tampil sebagai duta Bangli dalam ajang ini adalah SMAN 1 Tembuku, SMPN 3 Bangli dan SDN 1 Tembuku. Rombongan Tim penilai yang diketuai Prof. dr. Wayan Suardana, Sp. THT. Tim disambut oleh Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Kadis Kesehatan Kab Bangli dr. Dewa Made Siangan, Muspika Tembuku dan Tim Pembina PKTP Bangli. Kedatangan Tim Penilai juga mendapat sambutan meriah dari para siswa mulai dari beleganjur, yel-yel kanker dan tarian penyambutan.

Kepala SMAN 1 Tembuku Drs. I Wayan Sudiana mengatakan, PKTP merupakan media yang paling tepat  dan efektif untuk mensosialisasikan informasi tentang penaggulangan kanker secara dini melalui sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA. Upaya yang dilakukan oleh SMAN 1 Tembuku untuk mendukung program PKTP adalah dengan penandatanangan surat pernyataan untuk melaksanakan program PKTP di  SMAN 1 Tembuku antara Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Staf untuk  komitmen melaksanaka program PKTP yang dilaksanakan sekolah.

Kepala Sekolah bersama pedagang bersama-sama menanda tangani Surat Pernyataan Komitmen untuk selalu menjual makanan dan minuman tidak mengandung 5 P, minuman beralkohol, rokok dan sejenisnya yang dapat menyebabkan kanker, menetapkan sekolah sebagai kawasan tanpa asap rokok, serta membentuk kelompok-kelompok PKTP seperti kelompok penyuluh, kelompok pembinaan, kelompok pelatihan, kelompok siswa peduli kanker, kelompok simulasi, kelompok koor, kelompok kesenian dan kelompok tanaman obat.

Dikatakan juga, hasil yang telah dicapai dengan dilaksanakannya program PKTP di SMAN 1 Tembuku adalah warga sekolah mendapatkan pengetahuan tentang  penyebab kanker dan cara penanggulangannya.  “Kita berharap dengan informasi yang diperoleh dapat disebar luaskan kepada keluarga dan masyarakat, sehingga masyarakat dapat melakukan tindakan penanggulangan kanker secara terpadu dan berkelanjutan, dengan harapan masyarakat Indonesia terbebas dari penyakit kanker,”ungkapnya.

Ketua Tim Penilai Suardana mengatakan, Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) adalah program penanggulangan penyakit kanker menyeluruh yang dilaksanakan oleh semua potensi yang, baik Pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, secara lintas program dan lintas sektoral, melalui keempat aspek penanggulangan kanker yaitu Pencegahan Primer, Deteksi Dini, Pengobatan dan paliatif (bebas nyeri secara multi disipliner).

Penelitian di Indonesia maupun didunia telah membuktikan bahwa sebagian besar (80%) kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Di Indonesia lebih kurang 76% penduduknya mulai merokok dibawah usia 25 tahun. Golongan ini mempunyai resiko amat besar terkena kanker paru. Berkenaan dengan hal tersebut program PKTP YKI mulai tahun 2006 diprioritaskan pelaksanaanya untuk program sekolah yaitu SMA,SMP dan SD. Penyakit kanker akan mengakibatkan kekhawatiran dan menjadi masalah sosial masyarakat. Untuk itu dilaksanakanlah program PKTP secara menyeluruh baik di tingkat kabupaten/kota maupun di sekolah-sekolah. Program PKTP ini diharapkan dapat memberikan pengertian kepada siswa tentang bahaya dari penyakit kanker serta pencegahannya termasuk pola hidup bersih dan sehat, sehingga para siswa dapat mentransfernya di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut Suardana juga menghimbau, agar para siswa, guru-guru tidak merokok, karena merokok merupakan penyebab dari kanker paru. Merokok juga menjadi awal dari penyalahgunaan narkoba. Unsur-unsur yang dinilai dalam lomba PKTP ini meliputi; administrasi sekolah, simulasi, penyuluhan, kesehatan kantin, toga, kesenian tradisional, poster, paduan suara dan puisi.

Sementara itu Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta sangat menyambut baik kegiatan penilaian PKTP, karena merupakan suatu ajang untuk memacu motivasi para guru, siswa, pengelola kantin serta pengurus komite sekolah untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, dengan harapan dapat diteruskan dilingkungan keluarga dan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.

“Kami berharap juara bukan tujuan akhir, yang terpenting adalah program PKTP dapat dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang  terbebas dari penyakit kanker,”ungapnya. (Humas Bangli)