Keterangan foto: Kepala Sekolah SLB Negeri Negara Made Ngurah Adi Bagiartha didampingi Kepala TU, Nengah Bandi Astawa, Jumat (15/3)/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Guru yang mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Negara di Kabupaten Jembrana sebagian besar berijasah sekolah umum, bukan dari Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sementara jumlah siswa yang diajar mencapai ratusan orang siswa.

“Saat ini guru yang ada baru 13 orang. Mereka berstatus PNS termasuk kepala sekolah. Kalau siswa dari SD sampai SMA semuanya ada 143 siswa” terang Kepala Sekolah SLB Negeri Negara Made Ngurah Adi Bagiartha didampingi Kepala TU, Nengah Bandi Astawa, Jumat (15/3).

Dari jumlah (guru) itu lanjutnya, belum semuanya bersertifikat atau ijasah pendidikan luar biasa (PLB), namun sekolah umum.

Untuk itu tenaga pendidik ini perlu ditingkatkan karena yang dihadapi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang juga membutuhkan pelayanan dan keterampilan khusus, selain meningkatkan sarana dan prasarana.

“Dari sisi jumlah juga masih kurang. Untuk satu siswa ABK idealnya didampingi dua guru. Tapi sekarang satu guru harus mendampingi 3 sampai 5 ABK. Ini dinilai belum layak” jelasnya.

Diakuinya kebutuhan akan tenaga pendidik berijasah PLB sangat mendesak. Karena untuk menciptakan ABK atau disabilitas berprestasi, siswa juga harus mendapat pelayanan khusus dan dilatih dengan berbagai keterampilan.

Selain tenaga guru, SLB Negeri Negara juga membutuhkan alat bantu dengar untuk siswa,  perbaikan sarana sekolah dan pengasuh.

“Sekarang baru ada seorang pengasuh. Idealnya 5 pengasuh karena siswa yang pondok di asrama ada 25 anak” ujarnya.

Siswa ABK yang saat ini bersekolah di SLB Negeri Negara diantaranya tuna grahita, tuna rungu, tuna netra, tuna daksa dan juga downsindrum.

Pewarta: Komang Tole
Editor: Hana Sutiawati