Klungkung ( Metrobali.com )-

Tragis nian nasib yang dialami Siswi SMK klas XI Klungkung ini, gara gara cinta asmara nyawanya tidak bisa diselamatkan. Dia adalah Ni Putu Esa Wahyuni 18 warga Banjar Kanginan, Dusun Paksabali, Dawan Klungkung. Kepergian korban membuat keluarga dan kerabat kehilang sosok wanita yang pendiam dan tidak banyak bicara. Hal itu dilihat dari banyaknya pelayat yang datang ke rumah duka Minggu ( 31/3 ) sekira pukul 12.30 wita. Tidak ketinggalan Guru SMK dan teman sekolah korban tampak hadir melayat. Mereka nampak sedih dan merasa kehilangan teman dan anak didiknya.

Sementara dari informasi yang dihimpun Metrobali.com di rumah duka Minggu ( 31/3 ) salah satu keluarga Ketut Ariana 47 ( paman -red ) mengatakan almarhumah ponakannya Sabtu ( 30/3 ) sekira pukul 22.30 wita pulang dari kerja di warnet langsung masuk kamar sambil menangis. Oleh orang tua difikirnya paling masalah pacar. Selang setengah jam kemudian didengar dari dalam kamar putrinya terdengar suara ngerok untuk memastikan ada apa gerangan yang terjadi.

Begitu dibuka pintu kamar putrinya dilihat dalam posisi tengkurup di atas kasur. Setelah dibalik nafas putrinya tersengal sengal  dan langsung dilarikan ke UGD RSUD Klungkung. Tiba di RS Klungkung korban sempat mendapat pertolongan dipasang oksigen. Namun sayang korban menghebuskan nafas.  Hasil pemeriksan dokter dan visum disebutkan kalau korban terkena serangan jantung.

Perbekel Pasekbali, Wayan Soma yang juga ada di rumah duka menegaskan hasil visum mengatakan kalau korban meninggal karena serangan jantung. Pihak keluarga sendiri sudah mengiklaskan dan membuat surat pernyataan tidak akan menuntut siapa siapa dan tidak diotopsi.

Sementara itu pacar korban Gede Suarjana tampak berada di sisi jasad kekasihnya. Lelaki asal Sidemen Karangasem yang sudah bekerja di Denpasar tersebut mengaku sedih dan tak menduga kalau korban pergi begitu cepat. Dia juga mengakui kalau korban sempat tahu kalau dirinya menerima SMS dari seseorang yang tidak dikenalnya. Korban tahu dan tidak terima. “Saya tidak tahu siapa yang mengirim…dia hanya bilang Hiii,” ujarnya sedih.

Dirinya mangaku sedih dan sangat menyesal kenapa ini terjadi. Suarjana sendiri mengakui kalau dirinyan sudah pacaran selama 1,5 tahun. Sementara dikalangan teman teman dan guru gurunya korban dikenal super dan pandai bergaul. Untuk membantu keluarganya korban malah mempergunakan paruh waktunya untuk bekerja di Warnet di Paksebali. Korban sendiri sudah bekerja sejak enam bulan di Warnet tersebut untuk membantu orang tuanya yang bekerja sebagai sopir angkot. Sementara dirumah korban juga dikenal sangat rajin dan tidak pernah ada masalah.

Sementara teman satu bangku Ni kadek Dwi Hermayanti 16 yang ikut melayat mengatakan korban keseharian kalem namun agak tertutup masalah pribadi, ujarnya. Dirinya sempat ketemu di warnet pada Jumat ( 29/3 ) sekira pukul 18.00 wita dimana korban menyampaikan sudah baikan dengan pacarnya. “Saya hanya menyarankan tabah ” ujar Hermayani menahan tangis dan merasa kehilangan sosok sahabat satu bangkunya. SUS-MB