Foto: AMD – HBS dua tokoh Nasional merakyat ajak semua pihak bergandengan tangan bukan saatnya saling hujat tapi saling rangkul, bersinergi dan berkolaborasi. Saatnya bersatu Bangkitkan Ekonomi Bali-BEB.

Denpasar (Metrobali.com)-

“Di masa Resesi Ekonomi Bali, pulau kelahiran yang kita dan saya cintai sedang terpuruk, jangan saling menyalahkan apalagi menyudutkan pemimpin daerah yang sudah berusaha juga mencari celah terbaik walau belum menemukan hasil maksimal sampai sekarang. Sudah saatnya kita mayarakat Bali Bersatu.”

“Mungkin komentar perlu tapi kadarnya sekarang harus dikurangi, jangan terkotak-kotak apalagi saling hujat. Mari bersinergi berkolaborasi tidak hanya melihat etnis, suku, kelompok tertentu. Mari kita lihat Bali yang Bali secara menyeluruh, Pulau dengan toleransi tinggi dan keberagaman adat budaya.”

Begitulah kalimat dari seorang tokoh Nasional Daerah Bali Agung Manik Danendra yang membuka pembicaraan pagi ini, Selasa (24/11/2020) dengan team Jurnalis MetroBali.Com.

BACA JUGA: Membangkitkan Ekonomi Bali di Tengah Resesi, Mungkinkah? AMD-HBS bersama Berkomitmen “BEB-Bangkit Ekonomi Bali”

Lebih lanjut AMD berbincang tentang kondisi perekonomian terkini. “Pagi ini saya menerima informasi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah terbaik kedua dunia setelah China dalam kurun 3 kuartal terakhir. Tentunya hal ini merupakan berita gembira dan menyegarkan kita semua di masa jelang resesi ini,” tutur AMD.

Bagi AMD, kabar ini adalah hal yang sangat positif dan membangkitkan kepercayaan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Tentunya untuk memahami lebih jauh kita harus mengeksplorasi data statistik yang mendasari perhitungan tersebut, dan mungkin pula kondisi tersebut tidak termasuk apabila dilakukan perhitungan pertumbuhan ekonomi per daerah atau per provinsi,” lanjut AMD.

“Saya berusaha mengambil intisari dari statement tersebut dan kondisi global untuk dapat mengambil hikmahnya, yaitu bahwa persatuan dan kesatuan, Sinergi dan Kolaborasi kebersamaan akan mampu memberikan hasil dan perspective yang berbeda. Ibarat pepatah bahwa memang kita berada dalam badai yang sama namun kapal yang berbeda,” imbuh AMD menyampaikan pemikiran kritisnya atas fakta dan kondisi yang terjadi serta mengambil nilai positif dari hal tersebut.

AMD bersama HBS dan Tokoh Nasional lainnya saat Silabis Nasional ISMI yang berkomitmen ISMI bantu Pemerintah Pemulihan Pariwisata Bali.

AMD mengaku melihat, belajar dan menarik kesimpulan bahwa alam sedang menunjukkan bahwa perbedaan kita, dari segala sisi, sumber daya, dan potensi dalam satu kesatuan NKRI ternyata menghasilkan pertumbuhan ekonomi terbaik dunia setelah China.

“Meskipun data lain menunjukkan dalam kondisi saat ini Bali sebagai provinsi menunjukkan angka pertumbuhan minus hingga 12,84% karena sumber penggerak utama yaitu sektor pariwisata sedang mengalami penurunan signifikan,” jelas AMD.

“Ada baiknya pengalaman ini kita ambil hikmahnya dan mencari solusi terbaik yang tepat, effective dan efficient, dengan melakukan reidentifikasi  yaitu dengan AMD: Arrange, Modify and Develop sehingga konsep tersebut dapat diekskusi dalam skala kecil sebagai pilot dan selanjutnya bertumbuh secara sustainable,” papar AMD yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H.,M.H.,M.Kn., tokoh populis merakyat yang disegani milenial Bali.

BACA JUGA: Kolom Mingguan AMD “Creating Tomorrow, Today” Ciptakan BEB bersama HBS

Kuncinya, sambung AMD, adalah ekosistem ekonomi yang bergerak dan bertumbuh, tentunya bergerak ke arah yang tepat. “Pada banyak keadaan, ekosistem ekonomi yang bergerak terkadang mengalami bubble sehingga memiliki resiko dan dampak terasa seketika,” lanjutnya.

“Saya melihat ekonomi secara sederhana, yaitu ada transaksi, ada pertukaran atau nilai tukar, ada proses transaksi, dan salah satu ekosistem yang saya lihat tetap survive adalah ekosistem lokal UMKM,” imbuh AMD sembari menjelaskan bahwa selama ini UMKM adalah penyelamat ekonomi dalam masa krisis.

Satu hal yang selalu AMD tekankan adalah pentingnya membangun ekosistem ekonomi yang sustainable. Namanya ekosistem tentunya melibatkan kolaborasi dan sinergi.

“Hal inilah yang mendorong saya untuk membangun platform digital melalui AMD.Camp yang bertujuan untuk mengembangkan platform Kolaborasi untuk membentuk ekosistem digital,” ungkap AMD.

BACA JUGA : AMD-HBS Hadiri SILABIS Nasional ISMI di Melia Bali, Sinergi Tumbuhkan Perekonomian Bali

AMD yakin bahwa sinergi dan kolaborasi merupakan kunci dari keberhasilan menghadapi masa sulit. “Inilah yang sedang saya seriusi bersama dengan Senator Haji Bambang Santoso (HBS) untuk membangun platform digital sebagai representasi flow system konvensional yang terbukti sehat dan mampu bertahan,” tegas AMD.

“Platform yang kami kembangkan merupakan hasil diskusi panjang AMD-HBS dari segala sisi kerakyatan dan potensi yang sejalan dengan perkembangan global, jadi untuk dapat mengekskusinya kami harus melakukannya dengan penuh perhitungan,” lanjut AMD.

Sekali lagi, tegas AMD, jawabannya untuk mampu keluar dari Resesi Ekonomi Bali adalah mari kita saling bergandengan tangan menghadapi masa sulit ini. “Mari kita bersinergi dan berkolaborasi untuk bersiap menghadapi Era Baru,” ajak AMD.

“Pilihannya hanyalah bersiap maju, semua program pemerintah, swasta termasuk pun Program Milenial harus saling bersinergi dan berkolaborasi baik di sektor pariwisata sebagai unggulan Bali, pertanian perkebunan, tumbuhkan UMKM dan tak kalah pentingnya Digitalisasi Usaha,” pungkas AMD founder AMD.Camp dengan ciptaan Smart Aplikasi Milenial AMD.Express digitalisasi percepatan UMKM.

Mengakhir perbincangan pagi ini sembari mengingatkan bahwa AMD-HBS akan merangkul dan mengajak semua pihak untuk saling bersinergi berkolaborasi dan bergandengan tangan untuk Bangkitkan Ekonomi Bali. AMD-HBS untuk “BEB Bangkit Ekonomi Bali.” (wid)

Be Coming Soon Digital Card AMD for Us.