Gianyar,(Metrobali.com)
Untuk edukasi serta kesiapan dalam prosedur penguburan jenazah pasien yang positif Covid-19, Gianyar melakukan simulasi penguburan jenazah pasien Covid-19 di Setra Desa Adat Beng, Gianyar, Rabu (22/4/2020) pagi.
Simulai tersebut dimulai pada pukul 08.00 wita pagi, dimulai dari RSUD Sanjiwani Gianyar dalam simulasi tersebut petugas melakukan penanganan jenazah pasien Covid-19 dengan alat pelindung diri (APD) lengkap. Kemudian jenazah di wrapping atau dibalutkan dengan plastik kemudian disemprotkan dengan cairan disinfektan dan didoakan.
Setelah itu, kemudian jenazah dibawa kedalam ambulance jenazah dari dinas sosial Kabupaten Gianyar lalu diangkut menuju Setra Desa Adat Beng Gianyar. Dalam simulai tersebut juga diperagakan terdapat warga setempat yang menolak penguburan jenazah pasien positif Covid-19 tersebut di Setra Beng.
Kemudian setelah dimediasi dan diberikan edukasi tentang penguburan tersebut tidak berbahaya bagi masyarakat, lalu penguburan tersebut pun berhasil dilakukan.
Kabaghumas RSUD Sanjiwani Gianyar, Anak Agung Parwata mengatakan bahwa simulasi tersebut bukan dilakukan oleu pihak rumah sakit. Melainkan, kegiatan simulasi tersebut dilakukan oleh Yon Zipur/18 YKR, “Terkait simulasi tadi pagi, itu dilakukan oleh Yon Zipur/18 YKR. Mereka cuma meminjam tempat di RSUD Sanjiwani Gianyar, hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi atau edukasi dalam langkah penguburan jenazah pasien positif Covid-19,” ungkapnya.
Sedangkan, Pasi Ops, Yon Zipur/18 YKR Lettu Czi Heru Trianto, menjelaskan bahwa kegiatan simulasi penguburan jenazah pasien positif Covid-19 tersebut baru pertama kali dilakukan oleh pihaknya sebagai langkah antisipasi dan kesiapan anggota. “Kegiatan simulasi penguburan jenazah positif Covid-19 ini baru pertama kali kami lakukan. Hal ini merupakan sebagai antisipasi bila terjadi lonjakan kasus sehingga dalam hal itu akan dibutuhkan banyak tenaga,” ucapnya.
Dikatakan bahwa dalam pelatihan simulasi tersebut diberikan edukasi terutama kesiapan tata laksana penanganan Covid-19, “Antisipasi di masyarakat disimulasikan mulai dari rumah sakit, kamar jenazah, tata laksana penanganan 7 lapis sebagai pelindung jenazah,” katanya. (Ctr)