Foto Seremonial Ulang Tahun FANSeminyak
Forum Aksi Nyata Seminyak (FANSeminyak) di Pantai Melasti Desa Adat Seminyak, Badung untuk merayakan peringatan 1 tahun hari jadinya/MB

Badung, (Metrobali.com) –

Minggu, 8 Oktober 2017. Hal tersebut terungkap dalam sambutan ForBALI di acara lomba layang-layang bertema Tolak Reklamasi Teluk Benoa yang diadakan oleh Forum Aksi Nyata Seminyak (FANSeminyak) di Pantai Melasti Desa Adat Seminyak, Badung untuk merayakan peringatan 1 tahun hari jadinya. Total peserta yang mengikuti lomba tersebut berjumlah 131 (seratus tiga puluh satu) kelompok yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota se Bali, dengan kriteria layangan bebean, layangan cotekan, dan layangan kreasi dengan tema Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Acara perayaan ulang tahun tersebut bertujuan untuk melakukan perjuangan Tolak Reklamasi Teluk Benoa dengan cara bergembira. Desa Adat Seminyak adalah salah satu Desa Adat yang telah menyatakan sikapnya untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.

Ludra Santika Koordinator FANSeminyak mengatakan FANSeminyak adalah pelaksana teknis dari keputusan Desa Adat Seminyak yang menolak reklamasi Teluk Benoa. “Kita punya tugas sebagai pelaksana teknis dari keputusan Desa Adat Seminyak dengan secara tegas menyatakan diri menolak reklamasi Teluk Benoa dan menyatakan diri sebagai salah satu anggota Pasubayan”. ucapnya dalam sambutan.

Lebih lanjut, Koordinator FANSeminyak menegaskan perayaan ulang tahun FANSeminyak dengan lomba layangan bertujuan memberikan pesan bahwa perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa bisa disuarakan sambil bergembira. “Kami dari FANSeminyak ingin memberikan pesan kepada masyarakat Seminyak khususnya dan masyarakat luar, bahwa perjuangan bisa kita lakukan sambil bergembira, sambil melakukan hobi-hobi kita. Seperti hari ini kita akan main layangan tapi banyak panji-panji perjuangan yang kita kibarkan disini, dan sebentar lagi kita akan menyaksikan layang-layang yang berisi lukisan-lukisan logo perjuangan. Perjuangan ini harus terus kita disuarakan karena perjuangan ini masih panjang. Jika kita dianggap diam maka bukan tidak mungkin upaya untuk meloloskan reklamasi digencarkan”,terangnya.

Sementara itu, Jro Bendesa Adat Seimnyak, I Nyoman Sudana menjelaskan bahwa program dari FANSeminyak bukan semata-mata hanya menolak reklamasi Teluk Benoa. “Forum Aksi Nyata Seminyak juga terlibat untuk menggalang bantuan untuk saudara kita khususnya di Karangasem yang saat ini sedang di pengungsian akibat meningkatnya status gunung agung. Tiang(saya) memberikan apresiasi yang luar biasa pada FANSeminyak pada kesempatan yang baik ini”. Tegasnya.

Bendesa Adat Seminyak tersebut menyadari bahwa sampai saat ini upaya untuk meloloskan reklamasi Teluk Benoa terus dilakukan, sehingga dalam kesempat tersebut pihaknya tidak lupa menegaskan kembali sikap penolakan reklamasi Teluk Benoa seraya mengajak peserta dan penonton lomba layangan untuk berjuang semaksimal mungkin. “Maka dari itu, marilah kita berjuang semaksimal mungkin untuk tetap konsisten menolak reklamasi Teluk Benoa”, tegasnya diakhiri dengan teriakan tolak reklamasi Teluk Benoa dan Batalkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014 yang diikuti penonton dan peserta menjadi penutup sambutannya.

Koordinator Divisi Politik ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) yang diundang dalam acara tersebut mengatakan ulang tahun FANSeminyak memberikan gambaran bahwa perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa memakan waktu yang cukup lama. Sehingga, menurutnya perjuangan ini harus dirawat. “Peringatan ulang tahun FANSeminyak ini memberikan gambaran bahwa perjuangan kita tidak hanya satu hari, tidak hanya dua hari, tetapi batasan waktunya tidak bisa kita tentukan. Sehingga, perjuangan ini harus kita pupuk dan harus kita rawat dengan berbagai cara termasuk mengisi waktu kita, mengisi acara-acara yang kita selenggarakan, dengan cara terus menyuarakan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa”, ucapnya dalam sambutan.

Koordinator Divisi Politik ForBALI juga menjelaskan bagaimana status Gunung Agung yang mengalami peningkatan aktivitas dan peningkatan status. Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana respon basis-basis yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa, dengan secara spontan dan berduyun-duyun mengumpulkan sumbangan secara sukarela di posko basis-basis penolak reklamasi Teluk Benoa. Hal tersebut menunjukkan bahwa derita masyarakat yang terdampak peningkatan status Gunung Agung adalah derita para basis-basis penolak reklamasi juga. “respon yang sangat positif kita tunjukkan pada saudara-saudara kita di Karangasem bahwa derita saudara-saudara kita yang di Karangasem bukanlah derita mereka sendiri, tetapi adalah derita kita bersama. Sehingga kita secara spontan mengumpulkan sumbangan secara sukarela di berbagai posko, di berbagai titik basis-basis Bali Tolak Reklamasi termasuk posko FANSeminyak, dan posko itu masih berlangsung sampai hari ini”. Tegasnya.

Lebih lanjut Suriadi yang juga Direktur WALHI Bali tersebut juga mengajak para peserta dan penonton lomba untuk terus menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa diberbagai kesempatan karena situasi siaga bencana berpotensi dimanfaatkan investor untuk memuluskan keinginannya meloloskan reklamasi Teluk Benoa. “Saat ini investor yang ingin melakukan reklamasi Teluk Benoa telah berkirim surat kepada Gubernur Bali, mereka meminta agar Gubernur Bali memberikan rekomendasi sebagai dasar untuk mengajukan ijin pelaksanaan reklamasi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Itu artinya, situasi siaga bencana yang kita hadapi sekarang telah dimanfaatkan untuk kepentingan memuluskan reklamasi Teluk Benoa. Untuk itu, kita harus terus menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa dalam berbagai kesempatan yang kita miliki agar kita tidak dianggap diam”, tegasnya.

Acara ulang tahun FANSeminyak ini diisi dengan penaikan layangan dengan tema tolak reklamasi Teluk Benoa secara serentak yang diikuti seluruh peserta lomba layangan. Perayaan ulang tahun FANSeminyak tersebut ditutup dengan foto bersama dan penyerahan hadiah kepada masing-masing pemenang lomba. FRB-MB