Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Nusa Dua (Metrobali.com)-

Perundingan untuk menyetujui “Paket Bali” menemui jalan buntu. Hal itu lantaran India ngotot agar sektor pertanian diberikan subsidi. Pada sisi lain, Amerika Serikat menginginkan sebaliknya, pencabutan total subsidi sektor pertanian.

Kendati buntu, namun “Paket Bali” akhirnya dapat disepakati. Hal itu terjadi setelah Amerika Serikat dan India sama-sama melunak. Amerika Serikat dan India sama-sama sepakat untuk memberikan subsidi terhadap produk-produk tertentu dari hasil pertanian dalam negeri.

“Beberapa negara berkembang menginginkan solusi permanen untuk memberikan subsidi sektor pertanian tanpa ada batasan,” jelas Gita, Sabtu 7 Desember 2013.

Sementara pada sisi lain, Amerika sama sekali ingin mencabut subsidi di sektor pertanian. Namun, meski berlangsung alot, perundingan menemui kata sepakat. “Perkecualian itu sudah disepakati dan diberikan oleh negara-negara maju,” jelas Gita.

Pada saat bersamaan, empat negara Amerika Latin juga menolak kesepakatan “Paket Bali”. Keempat negara itu adalah Kuba, Venezuela, Nikaragua dan Bolivia. Indonesia, sambung Gita, lagi-lagi mengambil peran untuk mempertemukan keempat negara tersebut dengan negara-negara maju. “Itu sudah terjembatani,” tegas Gita.  

Ketidaksepakatan antara negara Amerika Latin dengan Amerika Serikat terkait praktik non-diskriminasi ekspor antar-negara. Menurut Gita, hal itu juga mesti dijembatani karena mewakili kepentingan negara berkembang.

“Itu juga mencerminkan kepentingan negara-negara berkembang agar tidak ada lagi praktik diskriminasi oleh negara-negara maju,” jelas Gita. 

Apa yang disampaikan oleh negara Amerika Latin, jelas Gita, mencerminkan semangat yang tertuang dalam kesepakat GATT. “Semangat sepadan itu telah dituangkan dalam GATT. GATT itu adalah kesepakatan perdagangan bebas multilateral yang sudah disepakati puluhan tahun yang lalu,” demikian Gita. JAK-MB