Foto: Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., (tengah) bersama para pengurus.

Denpasar (Metrobali.com)-

GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali memang baru berdiri setahun dan memasuki HUT pertama pada 31 Mei 2020 ini, namun berbagai progam dan karya nyata serta prestasi gemilang telah ditorehkan.

“GTS Institute lahir dari kegalauan kami atas permasalahan anak dan kami hadir untuk ikut memutus mata rantai permasalahan anak,” kata pendiri sekaligus Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., Minggu (31/5/2020) serangkaian HUT Pertama GTS Institute Bali.

GTS Institut Bali mengusung visi menjadi pusat pembelajaran peningkatan kualitas SDM, dan membantu menyiapkan Generasi Emas Indonesia tahun 2045 .

Salah satu progam unggulan dari lembaga yang bernaung di bawah Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar ini yakni diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi calon ayah dan ibu.

“GTS Institute tetap berkomitmen siapkan Generasi Emas Indonesia, edukasi mendidik anak Suputra dari kandungan. Salah satunya juga dengan penguatan delapan fungsi keluarga,” ujar Tini yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas.

Penerapan delapan fungsi keluarga ini terdiri dari fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial dan budaya, serta lingkungan.

Sinergi untuk Energi, Sosialisasi New Normal Life

Sementara itu di tengah situasi pandemi Covid-19 ini lalu menyongsong era berdamai dengan Covid-19 menuju New Normal Life, GTS Institute juga mengajak generasi muda agar kreatif menghadapi persoalan hidup dan perubahan yang sangat cepat.

“Dalam situasi saat ini, salah satu progam kerja kami adalah mendukung pemerintah mensosialisasikan skema dan protokol New Normal Life, mulai di rumah, lingkungan sekitar, dan masyarakat luas,” ujar Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini.

GTS Institute Bali juga terus mengedepankan sinergi untuk energi dengan berbagai instansi dan berbagai pihak. Karenanya serangkaian HUT pertama, GTS Institute Bali juga bersinergi dengan IWAPI Karangasem dan KPRK menggelar aksi kemanusiaan “Warung Kaget Ramah Keluarga, Mengurangi Membagi.”

Aksi ini berupa membagikan bahan pangan gizi seimbang (sembako) kepada warga di Desa Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Minggu (31/5/2020).

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Bali yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster sekaligus juga merupakan Dewan Pembina DPD IWAPI Bali dan Anggota Kehormatan KPRK.

“Kami terus jalin sinergi untuk energi dan mengajak semua pihak bangkit, move on dari pandemi Covid-19,” tegas Tini Gorda didampingi juga pengurus GTS Institute Bali diantaranya Ni Nyoman Redini, S.E., dan Ni Putu Chika Meriyani.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan launching fashion New Normal Life karya atau produksi Anggota KPRK. Produk fesyen ini mempunyai desain fashionable dan juga punya fungsi memproteksi diri dari Covid-19. Diantaranya berupa masker, jaket, penutup kepala dan pelindung wajah (face shield) fashionable.

Ini Capaian Setahun GTS Institute

Setelah setahun berjalannya GTS Institute Bali, Tini Gorda mengaku akan lebih mensosialisasikan dan mengagungkan progam yang ditujukan mempersiapkan SDM generasi emas Indonesia tahun 2045 ini.

Progam-progam GTS Institute Bali ini juga selaras dengan Visi Indonesia yang  disampaikan Presiden Jokowi dengan memberikan prioritas pembangunan SDM.

“Melalui GTS Institute kami ingin selamatkan generasi penerus  bangsa melalui pendidikan preventif dan preemtif siapkan calon ayah dan ibu untuk memutus mata rantai permasalahan anak. Dan kita hanya punya waktu 25 tahun lagi menyongsong generasi emas Indonesia 2045,” kata Tini Gorda yang juga Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali ini.

Berbagai program inovasi pengembangan karakter emas sekolah calon ayah dan ibu ini walau baru berjalan ternyata sudah “melesat dan bersinar” diakui dan diapresiasi tiga kementerian

Yakni Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga yang teranyar dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan satu lembaga negara seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Terakhir GTS Institute Bali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dengan masuk peringkat 8 dari 10 besar penerima Penghargaan Inovasi Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Penghargaan ini diserahkan serangkaian Puncak Peringatan Hari Ibu PHI Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, 21-22 Desember 2019.

Program pengembangan karakter emas calon ayah dan ibu ini juga diadopsi oleh Pusat Studi Undiknas (PSU) dan telah dikerjasamakan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi progam nasional.

Sebelumnya direncanakan mulai tahun 2020 rencananya progam pengembangan karakter calon ayah dan ibu ini akan dijalankan di seluruh Indonesia di bawah program BKKBN.

Dalam progam Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu ini ada tiga modul yang dirancang dan disiapkan.

Pertama, Modul Remaja Awal (remaja usia 13-15 tahun/tingkat SMP) yang sudah diujicobakan di SMP Nasional.

Kedua, Modul Remaja Akhir (usia 16-19 tahun/ tingkat SMA/SMK yang sudah diujicobakan di SMK Teknologi Nasional.

Ketiga, Modul Pranikah (usia dewasa/siap nikah), sudah diujicobakan di STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Satya Dharma Singaraja.

“Walau sudah uji coba, pematangan tiga modul ini tetap jadi progam kerja kami,” ungkap Tini Gorda yang juga Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Denpasar ini.

GTS Institute Bali juga menerima Dokumen Surat Pencatatan Hak Cipta dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 9 Maret 2020.

Surat Pencatatan Hak Cipta ini didapatkan atas Ciptaan berupa “Progam Pengembangan Karakter Emas Calon Ayah dan Ibu” yang termasuk Jenis Ciptaan berupa “Buku Panduan/Petunjuk.” (wid)